Rabu, 24 Agustus 2016

Iran Buka Babak Baru Hubungan dengan Kuba

 
Iran Buka Babak Baru Hubungan dengan Kuba  
Iran dan Kuba sama-sama pernah menderita akibat dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat. Kini setelah sanksi dicabut, perekonomian kedua negara mulai bangkit. (Reuters/Stringer)
 
Jakarta, CB -- Kunjungan Menteri Luar Negeri Iran Zavad Zarif ke Havana, Kuba, menandai dibukanya kembali babak baru hubungan kedua negara.

Diberitakan Reuters, Iran dan Kuba berkomitmen meningkatkan kerja sama dagang usai sanksi Amerika Serikat atas kedua negara dicabut.

"Kita akan memulai babak baru hubungan luar negeri dengan Kuba didasari oleh delegasi [pengusaha] besar yang menemani saya dalam kunjungan ini," kata Zarif saat bertemu Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez, Senin (22/8).

Kuba dan Iran sama-sama pernah merasakan menjadi "musuh AS" dan dihujani sanksi dan embargo yang membuat perekonomian mereka terpuruk. Keduanya pernah berada dalam daftar negara pendukung terorisme.

AS mencabut Kuba dari daftar tersebut tahun lalu. Pemerintah Havana juga mulai membuka hubungan dengan Washington dan membenahi perekonomian.

Sementara Iran mulai mendapat angin segar setelah perundingan nuklir tahun lalu berbuah pencabutan sanksi dan embargo internasional.

Rodriguez mengucapkan selamat atas kesuksesan Iran dalam perundingan tersebut sembari menyampaikan dukungan Kuba bagi "semua negara yang mengembangkan energi nuklir untuk tujuan damai."

Zarif menyatakan dukungan terhadap Kuba sebagai negara yang sama-sama pernah merasakan sanksi yang menurutnya "tidak adil."

"Pemerintah dan rakyat Kuba selalu menunjukkan solidaritas terkait kekejian yang dilakukan oleh kekaisaran [AS]," ujar Zarif.

Zarif akan melakukan kunjungan selama enam hari di negara-negara Amerika Latin. Selain Kuba, dia juga dijadwalkan mengunjungi Chile, Nikaragua, Bolivia dan Venezuela.

Pekan lalu, Menteri Perekonomian baru Kuba, Ricardo Cabrisas, mengunjungi Teheran dan bertemu Presiden Hassan Rouhani.



Credit CNN Indonesia