Selasa, 30 Agustus 2016

2050, India Geser Cina sebagai Negara Berpenduduk Terbanyak

 2050, India Geser Cina sebagai Negara Berpenduduk Terbanyak  
Polisi bersama warga menarik kereta Raths saat ritual Rath Yatra di Bhubaneswar, India, 18 Juli 2015. Rath Yatra dirayakan di seluruh kota dengan tradisi mengarak kereta kencana milik Dewa Jagannath. AP/Biswaranjan Rout
 
CB, Jakarta - Organisasi nirlaba Population Reference Bureau (PRB), Kamis pekan lalu, merilis populasi global diprediksi mencapai 9,9 miliar orang pada 2050. Tiga tahun kemudian, populasi bumi bisa menembus angka 10 miliar.

Lembaga asal Washington, Amerika Serikat, itu melakukan studi populasi global sejak 1962. Kali ini mereka melakukan riset kependudukan, kesehatan, dan lingkungan di lebih dari 200 negara.

Laporan PRB menunjukkan bahwa pertambahan penduduk Afrika bahkan lebih banyak ketimbang Asia, benua yang saat ini memiliki populasi terbesar yang mencapai 4,4 miliar orang. Pada 2050, penduduk Asia hanya bertambah 900 juta orang.

“Meski ada penurunan laju kelahiran, pertambahan pendudukan diperkirakan tetap tinggi,” kata Presiden PRB Jeffrey Jordan. Namun Cina sebagai negara berpenduduk terbanyak saat ini bisa mengerem laju pertambahan penduduknya, bahkan menguranginya. India justru sebaliknya.

Perkiraan pertambahan penduduk di sejumlah negara (mulai saat ini hingga 2050).

Cina 1,37 miliar menjadi 1,34 miliar
India 1,32 miliar menjadi 1,7 miliar (India akan menjadi negara dengan populasi terbanyak)
Amerika Serikat 324 juta menjadi 398 juta
Indonesia 259 juta menjadi 360 juta
Brasil 206 juta menjadi 226 juta
Pakistan 203 juta menjadi 344 juta
Nigeria 187 juta menjadi 398 juta

Penyusutan penduduk di sejumlah negara sepanjang 2016-2050:
Cina 34,1 juta
Jepang 24,7 juta
Ukraina 9,1 juta
Rusia 7,9 juta
Rumania 5,8 juta
Polandia 4,5 juta
Spanyol 3,5 juta
Taiwan 3 juta.





Credit  TEMPO.CO