Senin, 22 Agustus 2016

NASA Ingin 'Jual' Stasiun Antariksa ke Perusahaan Swasta

NASA akan fokus misi ke Bulan dan Planet Mars
NASA Ingin 'Jual' Stasiun Antariksa ke Perusahaan Swasta
Ilustrasi Stasiun luar angkasa (ISS) (Nasa.gov)
 
CB – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kini mulai fokus untuk misi ke Bulan dan Planet Mars. Mengingat misi ke dua objek Tata Surya itu butuh upaya maksimal, NASA sudah siap 'menjual' ruangnya yang ada di Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
Untuk informasi, ISS merupakan hasil kolaborasi dari NASA, Badan Antariksa Rusia (Roscosmos), Badan Antariksa Jepang (JAXA), Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Badan Antariksa Kanada (CSA). Kolaborasi antarbadan antariksa itu telah menggelontorkan dana miliaran dolar selama bertahun-tahun untuk menyokong operasi dan perawatan ISS.
Dikutip dari Engadget, Senin, 22 Agustus 2016, Deputy Associate Administrator NASA, Bill Hill mengatakan, NASA mempertimbangkan areanya di ISS bisa dimanfaatkan oleh pihak lain begitu astronot NASA pergi ke Bulan dan Mars.
Hill menyebutkan, dibanding menganggurkan ruang yang dimiliki NASA di ISS, lebih baik ruang itu bisa dimanfaatkan oleh perusahaan swasta.
"Percobaan NASA untuk membangun pengembangan ekonomik di orbit rendah Bumi. Pada akhirnya keinginan kami yaitu menyerahkan ISS ke entitas komersial lainnya sehingga riset bisa dilanjutkan di orbit rendah Bumi," ujar Hill dalam pertemuan bertajuk Journey to Mars belum lama ini.
Hill mengatakan, rencana NASA meninggalkan misi di orbit rendah Bumi dan menyerahkan ruang di ISS ke perusahaan antariksa swasta sudah muncul di masa lalu. Tapi rencana dulu itu hanya sebatas agar mereka bisa membangun penerus yang lebih kecil dari ISS.
Laman Techcrunch menuliskan, rencana NASA untuk menjual ruang di ISS tak lepas dari sokongan dana untuk misi antariksa. Dengan fokus ke Mars dan Bulan, NASA kini harus realistis. Sebab pemerintah AS hanya sanggup menyokong dana untuk proggram ISS NASA sampai 2020. Dukungan itu pun sudah diperpanjang oleh pemerintahan Obama, sebab sebelumnya sokongan dana pemerintah AS berakhir pada 2016.
Meski Hill tak menjelaskan respons mitra NASA dalam rencana menyewakan atau menjual ruang di ISS itu, tapi rencana itu dipandang lebih bermanfaat.
Badan antariksa AS itu tak menyebutkan secara spesifik siapa pembeli ruang NASA di ISS. Tapi perusahaan penerbangan Boeing dan perusahaan antariksa swasta, SpaceX dipandang cocok untuk mengisi ruang di ISS yang bakal ditinggalkan NASA.
SpaceX memang realistis untuk mengisi ruang NASA di ISS. Sebab perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk itu sejak 2012 telah membantu NASA dalam memasok komponen ke ISS. Meski Musk pernah menyatakan ketertarikannya untuk misi ke Mars  dibanding membangun stasiun antariksa komersial, tapi opsi membeli ruang ISS menjadi potensial bagi perusahaan tersebut.






Credit  VIVA.co.id