Kamis, 25 Agustus 2016

Duterte Ancam Perangi China Jika Langgar Wilayah Filipina

 
Duterte Ancam Perangi China Jika Langgar Wilayah Filipina
Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperingatkan China untuk tidak mengusik wilayah negaranya dan menjalankan putusan Pengadilan Arbitrase Internasional. | (Istimewa)
 
MANILA - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menyatakan ia akan tetap mengedepankan cara-cara perdamaian dalam polemik Laut China Selatan. Meski begitu ia tetap memperingatkan China akan ada pertumpahan darah jika tetangga Asia yang superior dalam militer itu melanggar wilayah negaranya.

Hal itu diungkapkan oleh Duterte dalam pidato dihadapan pasukan Filipina di sebuah kamp militer yang berada di sebelah timur dari Manila. Duterte mengatakan China harus bersikap damai dan ia tidak menginginkan adanya perang, tetapi siap untuk mengambil pendekatan yang lebih keras.

"Saya menjamin kepada mereka, jika Anda masuk ke sini (wilayah Filipina), itu akan menjadi pertumpahan darah. Dan kami tidak akan memberikan kepada mereka dengan mudah. Ini telah ada dalam tulang tentara kami," kata Duterte seperti dikutip dari Asian Correspondent, Kamis (25/8/2016).

Duterte menegaskan, ia tidak sedang memprovokasi China dengan respon agresif. Dia mengatakan pemerintah Filipina berniat untuk meredakan ketegangan dengan mengirimkan utusan, tetapi siap untuk mengambil pendekatan yang lebih keras.

"Kami tidak ingin menciptakan neraka sekarang karena keputusan arbitrase, tetapi akan datang suatu waktu yang kita harus melakukan beberapa perhitungan tentang hal ini. Mereka (China) yang lebih baik datang dengan apa yang mereka inginkan. Karena apakah kita suka atau tidak, bahwa desakan untuk menjalankan keputusan arbitrase tidak hanya datang dari Filipina tetapi seluruh negara di Asia Tenggara," tukasnya.






Credit  Sindonews