Senin, 08 Juni 2015

Jepang Tunggu Penjelasan China Soal AIIB


Jepang Tunggu Penjelasan China Soal AIIB  
PM Jepang Shinzo Abe berunding dengan Presiden China Xi Jinping, kedua negara masih berbeda pendapat soal AIIB.(Reuters/Kyodo)
 
 
Garmisch-Partenkirchen, CB -- Para pemimpin negara industri yang tergabung dalam kelompok G7 membicarakan bank investasi Asia yang disokong China, dan perdana menteri Jepang menggarisbawahi perlunya menangani masalah-masalah seperti korupsi.

Sementara 57 negara, termasuk anggota G7 Inggris, Jerman dan Perancis, menjadi anggota pendiri Bank Investasi Infrastruktur Asia, AIIB, Jepang dan Amerika mejauhkan diri dari usaha baru yang dipandang sebagai saingan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia, ADB.

Bank Dunia didominasi oleh Amerika Serikat, sementara Jepang menyokong ADB.

Namun, Tokyo tetap membuka opsi yang ada.

Yasuhisa Kawamaru, juru bicara PM Jepang Shinzo Abe, mengatakan kepada wartawan di pertemuan puncak G7 di Jerman pada Minggu (7/6), negaranya tidak akan mengatakan apakah akan bergabung atau tidak hingga China menjawab kekhawatiran atas hak asasi manusia, kemampuan membayar hutang, perlindungan alam dan tata kelola.

“Apakah AIIB akan menjelaskan elemen-elemen itu, akan sangat penting bagi kami. Jadi, kecuali pertanyaan itu dijawab, Jepang tidak mau mengambil keputusan bergabung atau tidak,” katanya. “(Abe) mencatat pentingknya masalah korupsi ditangani.”

Tokyo telah meminta pihak berwenang China untuk menjelaskan masalah-masalah itu, tetapi Beijing belum menjawabnya. Kawamaru menambahkan bahwa Jepang akan terus berunding dengan China mengenai masalah ini.

Yasuhisa Kawamura mengatakan menteri keuangan Jepang baru-baru ini mengatakan bahwa kerjasama antara ADB dan AIIB bisa terjadi di masa depan, setelah Beijing menjawab kekhawaitran Tokyo.

Dia juga mengatakan bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa ketika Jepang menjadi tuan rumah G7 tahun depan, masalah ini harus dibicarakan lebih lanjut.




Credit  CNN Indonesia