Senin, 03 Agustus 2015

IAEA tak boleh ungkapkan data rahasia kepada senat Amerika Serikat


... kesepakatan antara satu negara dan badan PBB, yang dirahasiakan, bagaimanapun juga tak bisa disebarkan ke negara lain...
Teheran (CB) - Seorang pejabat Iran pada Sabtu (1/8) mendesak Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) agar menahan diri dari membocorkan informasi rahasia mengenai perkembangan baru-baru ini antara Iran dan pengawas nuklir PBB itu.

Dalam beberapa hari ke depan, Direktur Jenderal IAEA, Yukia Amano, dijadwalkan berkunjung ke Washington.

Amano diundang anggota Komite Senat Amerika Serikat mengenai Hubungan Luar Negeri untuk mengunjungi Washington pekan depan guna membicarakan peran IAEA dalam mengabsahkan dan memantau kegiatan yang berkaitan dengan nuklir di Iran.

Pengungkapan kesepakatan rahasia kepada Senat Amerika Serikat akan memiliki dampak, kata Reza Najafi, Duta Besar Iran untuk IAEA, yang dikutip Press TV pada Sabtu.

"Tentu saja, kesepakatan antara satu negara dan badan PBB, yang dirahasiakan, bagaimanapun juga tak bisa disebarkan ke negara lain," kata Najafi.

Iran dan IAEA belum lama ini menandatangani peta jalan di Ibu Kota Austria, Wina, untuk memberi penjelasan mengenai masalah masa lalu dan saat ini berkaitan dengan program nuklir Iran pada pertengahan Desember.

Teks rahasia antara Iran dan IAEA bahkan belum diberikan kepada pemerintah AS dan juga tak bisa diberikan kepada Senat, kata Najafi sebagaimana dikutip.

Amano telah mengatakan peta jalan itu "menetapkan rangkaian kegiatan yang jelas dalam beberapa bulan mendatang, termasuk ketentuan bagi Iran untuk memberi penjelasan berkaitan dengan masalah utama".

Peta jalan tersebut memungkinkan IAEA untuk "mengeluarkan laporan yang menetapkan penilaian akhir IAEA mengenai kemungkinan dimensi militer pada program nuklir Iran, untuk ditindak-lanjuti oleh Dewan Gubernur IAEA paling lambat pada 15 Desember 2015", katanya.

Iran dan Kelompok P5+1 --Amerika Serikat, Inggris, Prancis, China, dan Rusia ditambah Jerman-- mencapai kesepakatan pada 14 Juli guna menyelesaikan program nuklir sensitif Iran.

Berdasarkan Rencana Aksi Menyeluruh Gabungan (JCPOA), batas besar diberlakukan atas kegiatan nuklir Iran sebagai imbalan bagi pencabutan sanksi barat dan internasional yang berkaitan dengan program nuklir Iran. Pelaksanaan kesepakatan tersebut sangat tergantung atas laporan IAEA pada Desember mengenai Iran.
 Credit  ANTARA News