KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo
Pria kelahiran Tegal, 13 Maret 1960 ini adalah lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) Darat tahun 1982. Menduduki Posisi Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-30 yang mulai ia jabat sejak tanggal 25 Juli 2014 setelah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Jenderal TNI Budiman.
Sebelum menjabat KSAD, Letjen Gatot merupakan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Usianya kini telah 55 tahun dan telah mencicipi berbagai posisi penting semasa Karir Militernya berbagai jabatan penting yang pernah diembannya.
Berikut perjalanan karir militer dari Gatot Nurmantyo :
- Komandan Peleton (Danton) MO.81 Kompi Bantuan Batalyon Infanteri 315/Garuda.
- Komandan Kompi (Danki) Senapan B Batalyon Infanteri 320/Badak Putih.
- Komandan Kompi (Danki) Senapan C Batalyon Infanteri 310/Kidang Kencana.
- Kaurdal Denlatpur
- ADC (ajudan) Panglima Kodam Siliwangi
- Kepala Seksi-2/Operasi (Kasi Ops) Komando Resort Militer (Korem) 174/Anim Ti Waninggap.
- Komandan Batalyon (Danyon) Infanteri 731/Kabaresi berkedudukan di Maluku Tengah.
- Komandan Kodim (Dandim) 1707/Merauke berkedudukan di Merauke
- Komandan Kodim (Dandim) 1701/Jayapura berkedudukan di Jayapura
- Sekretaris Pribadi (Sespri) Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad)
- Komandan Brigade Infanteri (Brigif) 1/Pengamanan Ibukota Jaya Sakti.
- Asisten Operasi (Asops) Kepala Staf Kodam (Kasdam) Jaya.
- Komandan Resimen Induk (Rindam) Jaya.
- Komandan Korem (Danrem) 061 (2006-2007).
- Kepala Staf Divisi Infanteri I Kostrad berkedudukan di Cilodong, Bogor (2007-2008).
- Direktur Latihan Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD (Kodiklat TNI AD) berkedudukan di Bandung (2008-2009).
- Gubernur Akademi Militer (Akmil) (2009-2010) b (2009-2010)
- Panglima Kodam (Pangdam) Brawijaya (2010-2011).
- Komandan Kodiklat TNI AD (2011-2013).
- Panglima Kostrad (Pangkostrad) (2013-2014).
Selain itu, Gatot juga merupakan Ketua Umum PB FORKI periode 2014-2018. Kini Namanya muncul setelah dicalonkan presiden Joko Widodo untuk menggantikan Panglima TNI Moeldoko yang tengah masuk waktu purna baktinya.
Surat pencalonan Jenderal Gatot sudah diterima DPR. Dalam waktu dekat Komisi I akan menggelar uji kepatutan dan kelayakan.
Pengamat militer, Mufti Makarim menyebut dipilihnya KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI merupakan hak prerogatif presiden.
"Ini hak preogratif presiden, siapa yang dicalonkan presiden kan tentu menjadi hak dia secara subyektif," kata Mufti berharap presiden bersedia menjelaskan latar belakang menunjuk Jenderal Gatot.
Credit detikNews