Rabu, 10 Agustus 2016

NATO Tidak Takut Rusia-Turki Rujuk


Foto Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier (Foto: Likesucces.com)
Foto Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier (Foto: Likesucces.com)


BERLIN – Jerman dilaporkan tidak khawatir dengan hubungan Rusia dan Turki yang membaik. Pasalnya, Jerman menegaskan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) tidak akan melemah dengan rujuknya kedua negara tersebut.
Dilaporkan, hubungan Turki memang memburuk dengan beberapa negara aliansinya yang berada di NATO pascaupaya kudeta militer. Sebab, para pimpinan di negara Eropa sudah memperingati Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, untuk tidak menggunakan alasan kudeta untuk menghabisi para musuh politiknya.
Turki yang semakin dijauhi oleh para aliansinya tampaknya semakin mendekati Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk mendapatkan dukungan. Selain karena Erdogan sudah meminta maaf atas insiden Sukhoi Su-24 yang ditembak jatuh pada 2015, secara keadaan tensi, Rusia memang saat ini sedang bersitegang dengan pihak NATO.
Sehingga momentum ini sangat tepat digunakan sang Presiden Turki untuk mencari ‘kawan lama’. Sebagaimana dikutip dari Newsweek, Selasa (10/8/2016) Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier mengatakan kepada tabloid Bild, ia tidak takut pendekatan kembali Turki ke Rusia akan berakhir dengan Turki meninggalkan NATO.
Steinmeier juga menuturkan, Turki merupakan sekutu penting di NATO dan harus tetap terjaga seperti ini. Namun, dia juga menegaskan Rusia bisa saja menawarkan kerjasama keamanan alternatif kepada Turki yang serupa dengan apa yang diberikan oleh aliansi di NATO.





Credit  Okezone