Rabu, 10 Agustus 2016

Tak Cuma Jual Minyak, Iran Lirik Proyek Kilang Bontang

 
Tak Cuma Jual Minyak, Iran Lirik Proyek Kilang Bontang  
Foto: Grandyos Zafna
 
Jakarta -PT Pertamina (Persero) baru saja menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan National Iranian Oil Company (NIOC), untuk kerja sama di sektor hulu migas.

Tapi BUMN perminyakan Iran itu tidak ingin hanya jualan minyak saja ke Indonesia. NIOC juga melirik proyek-proyek kilang di Indonesia. Sampai 2025, ada 4 proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan 2 proyek Grass Root Refinery (GRR) di Indonesia.

Kepada Pertamina, NIOC menyampaikan minatnya untuk menjadi strategic partner proyek GRR Bontang. Proyek ini diperkirakan membutuhkan biaya investasi US$ 14 miliar, kapasitasnya 300.000 barel per hari (bph), dan ditargetkan selesai di 2023.

"Iran sangat antusias tidak hanya jual crude (minyak mentah) ke sini, tapi juga bangun infrastruktur. Artinya apa, ini salah satu klarifikasi mereka potensial jadi strategic partner yang perlu mendapat klarifikasi lebih detail," ujar Direktur Pengolahan Pertamina, Rachmad Hardadi, saat ditemui di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Secara terpisah, Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, juga mengaku telah mendengar keinginan NIOC untuk membangun kilang di Indonesia. "Dari berbagai pihak, termasuk dari Iran ada usulan membangun kilang di Indonesia. Termasuk ada yg dari Iran, masukan-masukan kita terima," ucapnya.

Namun, pihaknya belum dapat memastikan apakah Iran akan digandeng untuk proyek kilang di Indonesia. Bila diberi kesempatan membangun kilang, Iran ingin pasokan minyak mentah untuk kilang juga dari mereka.

"Kita kumpulkan dulu, nanti kita bahas yang terbaik. Dari Iran mereka usul mau bangun kilang baru, crude dari mereka," tutupnya




Credit  detikfinance