Kamis, 04 Juni 2015

Peristiwa Tiananmen yang Dilupakan China

Puluhan Tentara Berjaga di Lapangan Tiananmen, Beijing, China (Foto:Reuters)
Puluhan Tentara Berjaga di Lapangan Tiananmen, Beijing, China (Foto:Reuters)
BEIJING (CB) – Hari ini merupakan peringatan 26 tahun peristiwa berdarah di Lapangan Tiananmen, Beijing. Namun, tidak ada hal yang istimewa di ibu kota China tersebut.
Seperti dilansir CNN, Kamis (4/6/2015), puluhan Tentara China tampak berjaga di sekitar Lapangan Tiananmen, Beijing. Aktivitas masyarakat pun berjalan seperti biasa dan tampak tidak seperti ada perayaan khusus.
Hal tersebut sangat berbeda dengan di Hong Kong, sekira 10.000 orang dengan menggunakan pakaian hitam turun ke jalan-jalan utama kota. Mereka lalu menyalakan lilin sebagai tanda duka cita atas jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa Tiananmen yang terjadi pada 4 Juni 1989.
Hong Kong selalu menjadi pusat perayaan peringatan Peristiwa Tiananmen karena iklim demokrasi lebih memungkinkan jika dibandingkan dengan wilayah China.
Pemerintah China tampaknya ingin menghapus ingatan rakyatnya terhadap peristiwa Tiananmen, sehingga tidak ada acara apa pun yang berkaitan dengan peristiwa bersejarah itu.
Peristiwa Tiananmen sendiri merupakan peristiwa jatuhnya korban tewas yang berasal dari kalangan mahasiswa dan pelajar di Lapangan Tiananmen pada 4 Juni 1989.
Pada waktu itu, mahasiswa menuntut demokrasi di negara China yang terkenal otoriter, massa pun berkumpul di Lapangan Tiananmen sebagai bentuk protes kepada pemerintah.
Presiden China saat itu, Den Xiaoping, telah meminta para mahasiswa untuk segera membubarkan diri dari Lapangan Tiananmen. Namun, Mahasiswa menolaknya sehingga pemerintah pun mengambil tindakan tegas.
Pada saat hari nahas tersebut, Pemerintah China mengerahkan militernya untuk membubarkan mahasiswa di Lapangan Tiananmen. Anehnya, hingga kini jumlah korban tewas tidak pernah diketahui secara pasti.
Kini Pemerintah China menganggap Peristiwa Tiananmen hanya merupakan aib bagi negaranya, sehingga menolak untuk melakukan acara mengenang insiden berdarah tersebut. Pemerintah China ingin menghapus ingatan rakyatnya tentang Peristiwa Tiananmen.


Credit  Okezone