Ia menambahkan Puigdemont akan diperlakukan sebagai warga negara Uni Eropa lainnya.
Puigdemont yang mengadakan konferensi pers di Brussel mengatakan dia menerima pemilihan cepat yang dilakukan oleh pemerintah pusat di Madrid namun meminta jaminan yudisial sebelum kembali ke Spanyol.
"Pemerintah Belgia tidak mengambil satu langkah pun untuk mendorong Puigdemont datang ke Belgia," kata kantor Perdana Menteri Charles Michel dalam sebuah pernyataan.
"Pemerintah Belgia berulang kali meminta dialog politik untuk menyelesaikan krisis di Spanyol, dalam rangka tatanan nasional dan internasional," tambahnya.
Sebelumnya Carles Puigdemont yang kini berada di Belgia menyerukan "oposisi demokratis" atas aksi pengambilalihan Katalunya oleh Madrid menyusul deklarasi kemerdekaan Katalan.
"Sangat jelas bahwa bentuk terbaik untuk mempertahankan keberhasilan yang dicapai sampai sekarang adalah oposisi demokratis terhadap pasal 155, "kata Puigdemont dalam sebuah pernyataan singkat.
Spanyol jatuh ke dalam kemelut pada 1 Oktober ketika Katalunya, negara bagian di wilayah timur laut, yang menyumbangkan sekitar 20 persen dari produk domestik bruto Spanyol, mengadakan referendum kemerdekaan, meskipun pengadilan telah menyatakan bahwa penyelenggaraan tersebut melanggar hukum.
Katalunya menyatakan kemenangan meski tingkat partisipasinya hanya 43 persen. Gejolak politik di Spanyol meningkat pada Jumat (27/10) setelah pemerintah Madrid menolak presiden dan parlemen Katalunya beberapa jam setelah wilayah tersebut mengumumkan kemerdekaan.
Spanyol kemudian memecat kepala kepolisian daerah Katalunya Josep Lluis Trapero, sebagai bagian dari tindakan pemerintah di Madrid, yang menguasai daerah mandiri tersebut, untuk menghentikan dorongan terhadap terwujudnya kemerdekaan.
Credit republika.co.id
Di Belgia, Mantan Presiden Catalonia Pastikan Tak Minta Suaka
Sempat menghilang setelah dimakzulkan, Carles
Puigdemont akhirnya tampil di hadapan publik Belgia. Namun, dia
memastikan tidak akan meminta suaka ke Brussels. (Reuters/Yves Herman)
"Saya di sini bukan untuk mencari suaka politik, Saya di Brussels sebagai ibu kota Eropa, agar dapat bertindak lebih bebas dan aman," ujar Puigdemont, sebagaimana dilansir CNN, Selasa (31/10).
Pengacara Puigdemont, Paul Bakaert, mengatakan bahwa kliennya bersama jajaran pemerintahannya tiba di Brussels pada Senin (30/10), ketika situasi politik di Barcelona memanas pasca-deklarasi kemerdekaan Catalonia, Jumat lalu.
Tak lama setelah deklarasi kemerdekaan itu, Spanyol langsung mencabut otonomi Catalonia dan memecat Puigdemont. Di bawah payung hukum Pasal 155 Konstitusi, Spanyol pun merencanakan pemilihan umum di Catalonia pada Desember mendatang.
|
Di hari itu juga, ketua jaksa penuntut Spanyol, Jose Manuel Maza, mengancam akan menuntut Puigdemont atas tuduhan pemberontakan, penghasutan, dan penyalahgunaan dana untuk membangkang terhadap pemerintah.
Kala itu, publik sempat mempertanyakan keberadaan Puigdemont yang tak terlihat dalam rapat partainya di Barcelona. Ia sempat meredam spekulasi dengan mengunggah foto sedang berada di dalam markas pemerintah Catalonia.
Namun setelah diselidiki, foto itu diambil sehari sebelumnya. Sejumlah media kemudian mulai memberitakan bahwa Puigdemont berada di Brussels untuk bersembunyi.
Bakaert pun akhirnya memberikan klarifikasi bahwa Puigdemont memang berada di Brussels, tapi bukan untuk bersembunyi.
"Karena ini merupakan ibu kota Eropa, dia secara legal ada di sini. Benar-benar legal dan dia memang memiliki hak untuk datang ke sini. Dia tidak bersembunyi, tapi lebih baik berada di Brussels ketimbang Barcelona," katanya.
Sebelumnya, Menteri Imigrasi Belgia, Theo Francken, pun membuka kemungkinan negaranya memberikan suaka bagi Puigdemont.
Namun, Perdana Menteri Belgia, Charles Michel, mengatakan bahwa memberikan suaka kepada Puigdemont sama sekali tidak ada dalam agenda negaranya.
"Saya meminta Theo Francken tidak menyiramkan minyak ke api yang sudah membara," tutur Michel kepada kantor berita Belga.
Credit cnnindonesia.com