Kamis, 30 November 2017

Kosmonot Temukan Bakteri di Stasiun Luar Angkasa


Kosmonot Temukan Bakteri di Stasiun Luar Angkasa
Stasiun luar angkasa ISS dibangun pertama kali pada 20 November 1998. Stasiun luar angkasa ISS mengorbit di ketinggian 410 Km, dan terbang dengan kecepatan 27.600 Km/Perjam. Dailymail

CB, Jakarta - Kosmonot Anton Shkaplerov mengatakan bahwa ia menemukan bakteri menempel ke permukaan luar Stasiun Luar Angkasa Internasional  (ISS) yang tidak berasal dari permukaan Bumi.

“Mereka berasal dari luar angkasa dan menetap di sepanjang permukaan luar. Mereka sedang dipelajari sejauh ini dan tampaknya bakteri tersebut tidak menimbulkan bahaya," kata Anton Shkaplerov, seperti yang dilansir Newsweek, Selasa 28 November 2017.
Pada bulan Mei, kantor berita Rusia TASS mengumumkan bahwa badan pemerintah yang bertanggung jawab untuk program ilmu angkasa (Roscosmos) Rusia, sedang mempelajari 19 sampel debu untuk tanda-tanda potensial kehidupan di luar bumi.
Menurut kosmonot Shkaplerov, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan kehidupan di luar bumi. ISS telah berada di orbit selama hamper dua dekade, dan ada banyak cara untuk mikroba dapat menyelinap setelah ISS diluncurkan.
Buktinya pada tahun 2014 ketika pejabat Rusia mengumumkan bahwa proyek telah menemukan bakteri Earthen di eksterior stasiun luar angkasa, namun NASA dengan cepat menunjukkan bahwa mereka tidak menerima informasi tersebut.
Bahkan menurutnya, teknik sterilisasi terbaik yang diberikan tidak dapat menghapus  jejak kehidupan di Bumi saat misi peluncuran dibuka. Bahkan sterilisasi semakin rumit di ISS, yang telah berada di orbit sejak than 1998. Lembaga antariksa yang berpartisipasi dalam proyek tersebut melakukan apa yang mereka bisa untuk dekontaminasi  atau sterilisasi persediaan baik peralatan maupun makanan.
Namun, ISS yang digambarkan seperti bangunan yang berfungsi sebagai rumah manusia, interiornya diketahui penuh dengan bakteri. Bakteri juga diketahui berada di hulu atmosfer Bumi, setinggi 20 mil di atas permukaan.




Credit  TEMPO.CO