Senin, 27 November 2017

Disinggung Perancis, Iran Ancam Eropa dengan Rudal


Disinggung Perancis, Iran Ancam Eropa dengan Rudal
Ilustrasi rudal balistik Iran. (Reuters/Mahmood Hosseini)


Jakarta, CB -- Wakil kepala Garda Revolusi Iran menyatakan akan meningkatkan jarak tempuh peluru kendalinya hingga melebihi 2.000 kilometer jika Eropa mengancam Teheran.

Perancis sempat menyerukan dialog "tanpa kompromi" dengan Iran terkait program rudal balistiknya dan kemungkinan negosiasi terkait isu lain di luar perjanjian nuklir 2015 lalu.

Iran telah berulang kali menyatakan program rudalnya adalah untuk pertahanan dan tidak bisa dinegosiasi.



"Jika kami selama ini mempertahankan jarak tempuh rudal kami hingga 2.000 kilometer, itu bukan karena teknologi yang tak memadai ... kami mengikuti doktrin strategis," kata Brigadir Jenderal Hossein Salami dalam laporan Fars yang dikutip Reuters, Minggu (26/11).

"Sejauh ini kami merasa bahwa Eropa bukan ancaman, jadi kami tidak meningkatkan jarak tempuh rudal kami. Tapi jika Eropa ingin dianggap sebagai ancaman, kami akan meningkatkan jarak tempuh rudal kami."

Kepala Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Ali Jafari, pada bulan lalu mengatakan bahwa jarak 2.000 kilometer bisa meliputi "sebagian besar kepentingan dan pasukan Amerika Serikat" di kawasan, jadi Iran tidak perlu meningkatkannya.

Jafari mengatakan jarak tempuh rudal balistik itu ditentukan oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, yang juga berperan sebagai kepala pasukan bersenjata.

Iran mempunyai salah satu program rudal terbesar di Timur Tengah dan sebagian senjatanya bisa mencapai Israel.

Sebelumnya pada bulan ini, Amerika Serikat menuding Iran memasok pemberontak Houthi di Yaman dengan rudal yang ditembakkan ke Arab Saudi pada Juli lalu dan meminta Perserikat Bangsa-Bangsa untuk menyatakan Teheran bertanggung jawab karena melanggar dua resolusi Dewan Keamanan.

Iran telah menampik tudingan tersebut.

"Yaman diblokade habis-habisan. Bagaimana bisa kami memasok mereka dengan rudal?" kata Salami masih dalam laporan Fars. "Jika Iran bisa mengirim rudal ke Yaman, itu menunjukkan ketidakmampuan (koalisi Saudi). Tapi kami tidak memberi mereka rudal."

Salami mengatakan para pemberontak Houthi bisa meningkatkan rudal dan akurasi rudal mereka melalui "terobosan ilmiah."


Credit  cnnindonesia.com


Iran akan Tingkatkan Jangkauan Rudal Balistik Jika Terancam


Sebuah foto yang mengilustrasikan peluncuran misil militer Iran di kota Bushehr, pada akhir Desember 2016. Pemerintah AS baru saja menjatuhkan sanksi kepada Iran atas dugaan kepemilikan misil yang bisa membawa senjata nuklir.
Sebuah foto yang mengilustrasikan peluncuran misil militer Iran di kota Bushehr, pada akhir Desember 2016. Pemerintah AS baru saja menjatuhkan sanksi kepada Iran atas dugaan kepemilikan misil yang bisa membawa senjata nuklir.


CB, TEHERAN -- Kantor berita Fars melaporkan pada Sabtu (25/11) bahwa, Wakil kepala Garda Revolusi Iran Jenderal Hossein Salami memperingatkan Eropa jika mengancam, maka Garda akan meningkatkan jangkauan rudal di atas 2.000 kilometer. Sebelumnya, Prancis telah menyerukan dialog tanpa kompromi dengan Iran mengenai program rudal balistiknya.
Dan kemungkinan negosiasi mengenai masalah ini terpisah dari kesepakatan nuklir Teheran dengan negara-negara adikuasa pada 2015. Iran sudah berulang kali mengatakan, bahwa program rudalnya bersifat defensif dan tidak dapat dinegosiasikan. "Jika kami mempertahankan jangkauan rudal kami hingga 2.000 kilometer itu bukan karena keterbatasan teknologi, melainkan karena kami mengikuti dotrin strategis," kata Jenderal Hossein Salami.
"Sejauh ini kami merasa Eropa bukanlah ancaman, jadi kami tidak meningkatkan jangkauan rudal kami. Tapi jika Eropa ingin berubah menjadu ancaman, kami akan meningkatkan jangkauan rudalnya," kata Salami menegaskan.

Sementara, Kepala Garda Revolusi Iran Mayjen Mohammad Ali Jafari mengatakan, pada bulan lalu, rudal Iran yang jangkauannya sejauh 2.000 kilometer dapat mencakup sebagian besar kepentingan dan kekuatan Amerika Serikat di wilayah tersebut. Sehingga Iran tidakperlu meningkatkan jangkauan rudal balistiknya lagi.

Menurutnya, kisaran jangkauan rudal balistik didasarkan pada batasan yang ditetapkan oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khameini, yang merupakan kepala angkatan bersenjata. Iran adalah salah satu negara di Timur Tengah yangmemiliki program rudal terbesar, dan juga beberapa rudal dengan kendali presisi yang memiliki jangkauan untuk menyerang Israel.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID