Washington (CB) - Pentagon pada Senin (27/11) berjanji
untuk bersikap setransparan mungkin tentang berapa banyak tentara yang
ditugaskan di luar negeri, setelah sebuah agensi menerbitkan angka
sangat tidak sesuai dari jumlah resmi yang dirilis.
Menurut sebuah laporan triwulanan dari Pusat Data Ketenagakerjaan Pentagon, pada 30 September, militer Amerika Serikat (AS) memiliki 15.298 tentara di Afghanistan, 8.892 di Irak dan 1.720 di Suriah.
Angka tersebut -- terutama untuk Irak dan Suriah -- sangat tidak sesuai dengan apa yang Pentagon katakan selama beberapa bulan.
AFP melansir, secara resmi, militer AS hanya memiliki 503 tentara di Suriah dan 5.262 di Irak.
Angka tersebut mencerminkan apa yang militer sebut sebagai "tingkat manajemen kekuatan" -- sebuah warisan era Barack Obama, yang menetapkan batasan ketat mengenai jumlah tentara yang ditempatkan di Timur Tengah.
Pentagon menemukan cara-cara kreatif untuk tetap berada di dalam batas-batas angka tersebut -- bahkan ketika penempatan pasukan jelas meningkat -- dengan tidak menghitung beberapa misi jangka pendek dan tidak memasukan sejumlah kategori personel tertentu.
Ketika ditanya tentang ketidaksesuaian tersebut, juru bicara Pentagon, Kolonel Rob Manning mengatakan: "Kami tidak dalam titik ketika kami dapat membuat pengumuman (mengenai jumlah pasukan) yang berbeda dari yang sudah kami nyatakan sebelumnya."
Namun, dia berjanji untuk terus terbuka mengenai berapa banyak tentara yang ditugaskan, mengatakan janji yang sama seperti Menteri Pertahanan James Mattis tahun ini.
Menurut sebuah laporan triwulanan dari Pusat Data Ketenagakerjaan Pentagon, pada 30 September, militer Amerika Serikat (AS) memiliki 15.298 tentara di Afghanistan, 8.892 di Irak dan 1.720 di Suriah.
Angka tersebut -- terutama untuk Irak dan Suriah -- sangat tidak sesuai dengan apa yang Pentagon katakan selama beberapa bulan.
AFP melansir, secara resmi, militer AS hanya memiliki 503 tentara di Suriah dan 5.262 di Irak.
Angka tersebut mencerminkan apa yang militer sebut sebagai "tingkat manajemen kekuatan" -- sebuah warisan era Barack Obama, yang menetapkan batasan ketat mengenai jumlah tentara yang ditempatkan di Timur Tengah.
Pentagon menemukan cara-cara kreatif untuk tetap berada di dalam batas-batas angka tersebut -- bahkan ketika penempatan pasukan jelas meningkat -- dengan tidak menghitung beberapa misi jangka pendek dan tidak memasukan sejumlah kategori personel tertentu.
Ketika ditanya tentang ketidaksesuaian tersebut, juru bicara Pentagon, Kolonel Rob Manning mengatakan: "Kami tidak dalam titik ketika kami dapat membuat pengumuman (mengenai jumlah pasukan) yang berbeda dari yang sudah kami nyatakan sebelumnya."
Namun, dia berjanji untuk terus terbuka mengenai berapa banyak tentara yang ditugaskan, mengatakan janji yang sama seperti Menteri Pertahanan James Mattis tahun ini.
Credit antaranews.com