Jumat, 24 November 2017

Ketegangan Belum Reda, AS-Korsel Gelar Latihan Udara Gabungan


Ketegangan Belum Reda, AS-Korsel Gelar Latihan Udara Gabungan
Foto/Ilustrasi/Istimewa


SEOUL - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) dijadwalkan mengadakan latihan gabungan reguler awal bulan depan. Latihan itu akan menggelar enam pesawat tempur siluman F-22 Raptor, kata seorang pejabat kementerian pertahanan Korsel.

"Latihan yang disebut 'Vigilant Ace' akan diadakan dari 4-8 Desember," kata pejabat tersebut seperti dilansir dari Reuters, Jumat (24/11/2017).

Menurut kantor berita Korsel, Yonhap, latihan itu akan menjadi jumlah terbesar keikutsertaan jet tempur F-22 dalam sebuah latihan hingga saat ini.

Latihan gabungan Vigilant Ace adalah pelatihan bilateral dua tahunan yang diadakan oleh AS dan Korsel secara teratur untuk mensimulasikan pertahanan di masa perang. Dalam latihan sebelumnya, sekitar 16.000 tentara AS telah berpartisipasi dalam latihan tersebut.

Latihan tersebut dilakukan saat Korea Utara (Korut) terus bergerak maju dengan pengembangan program nuklir dan misilnya karena menentang kecaman dan sanksi internasional, walaupun belum melakukan tes selama dua bulan terakhir.

Korut beranggapan latihan perang gabungan antara AS dan Korsel sebagai pintu masuk invasi ke negara itu. Namun tudingan ini dibantah oleh dua negara bersekutu itu dengan menyatakan bahwa latihan tersebut murni untuk kepentingan pertahanan.

Latihan gabungan seperti ini sangat diprotes oleh Pyongyang, yang melihat latihan tersebut sebagai agresi terhadap negara yang terisolasi tersebut.

Eskalasi ketegangan di Semenanjung Korea kembali menyeruak setelah AS memutuskan untuk memasukkan Korut dalam daftar negara pendukung terorisme. Keputusan AS ini dianggap sebagai bentuk provokasi serius oleh Korut.


Credit  sindonews.com