Ilustrasi markas PBB di Jenewa. (AFP Photo/Fabrice Coffrini)
"Kami sepakat dengan dua cabang oposisi lainnya untuk mengirimkan delegasi bersatu untuk berpartisipasi dalam negosiasi langsung di Jenewa," ujar anggota tim negosiasi, Bassma Kodmani, setelah menghadiri pertemuan oposisi di Arab Saudi, Kamis (23/11).
Kodmani mengatakan, para oposisi akan mengadakan pertemuan lanjutan pada Jumat (24/11) untuk menentukan nama perwakilan dari setiap kelompok agar dapat membentuk satu koalisi delegasi yang kuat.
Sebagaimana dilansir AFP, ada tiga kelompok oposisi besar yang akan bersatu dalam delegasi ini, yaitu grup dengan basis di Kairo, Komite Tinggi Negosiasi (HNC), dan Koalisi Nasional.
Sejumlah kelompok oposisi lain, seperti yang berbasis di Moskow, juga dilaporkan bakal ikut serta dalam delegasi ini.
Salah satu agenda pembicaran yang akan dibawa oleh delegasi ini adalah tuntutan agar Presiden Bashar al-Assad mundur dari jabatannya, meski sejumlah pihak sudah mendesak oposisi untuk berunding tanpa permintaan ini.
"
Peserta menekankan bahwa transisi ini tidak akan terjadi tanpa kepergian Bashar al-Assad dan sekutunya pada periode peralihan," demikian pernyataan oposisi Suriah.
Pernyataan ini membuat beberapa pihak mempertanyakan kekuatan dari perundingan ini. Sebelumnya, PBB sudah mengadakan sejumlah upaya perundingan, tapi selalu gagal.
Utusan PBB untuk urusan Suriah, Staffan de Mistura, pun berharap perundingan kali ini benar-benar dapat mengakhiri perang sipil Suriah yang sudah merenggut 330 ribu orang sejak 2011 lalu.
Credit cnnindonesia.com