"Saya bangga mengatakan untuk pertama kalinya, ada lebih
dari dari 1.500 pengusaha perempuan yang terpilih menghadiri KTT ini.
Hanya ketika wanita diberdayakan untuk berkembanglah, keluarga, ekonomi,
dan masyarakat kita akan mencapai potensi maksimal mereka," kata dia,
dikutip Time.
"Pemerintahan kami memajukan kebijakan yang memungkinkan
perempuan mengejar karier dan perawatan untuk keluarga mereka,
kebijakan yang memperbaiki pengembangan ketenagakerjaan dan pelatihan
keterampilan, dan kebijakan yang mengangkat hambatan pemerintah sehingga
orang Amerika dapat mengubah impian mereka menjadi warisan yang luar
biasa," papar Ivanka dalam pidatonya.
Ia menyampaikan pidato yang banyak memuji wirausahawan
wanita, dalam acara yang mengusung tema 'Wanita yang Utama, Kemakmuran
untuk Semua' itu. Namun Ivanka, yang mundur dari manajemen bisnis
busananya setelah menjadi asisten presiden, justru mendapatkan kritik
tajam
Perusahaan busananya yang mengandalkan manufaktur luar
negeri di negara-negara termasuk India, Vietnam, Bangladesh, dan Cina,
sebagian besar pekerja pabriknya adalah perempuan. Mereka sering
mendapatkan kondisi kerja yang buruk dan gaji yang rendah.
Bulan ini, 23 kelompok hak pekerja meminta Ivanka untuk
merilis informasi tentang pabrik yang memproduksi bisnis pakaiannya.
Mereka juga meminta Ivanka meningkatkan standar pekerja di AS dan di
seluruh dunia, terutama yang membuat pakaian atas merek busananya.
Credit REPUBLIKA.CO.ID