CB, Ankara - Sebuah benteng Kastil Urartu berusia 3.000 tahun yang hilang telah ditemukan penyelam dan peneliti di Danau Van, Turki.
Reruntuhan yang spektakuler ini dianggap sebagai benteng yang dibangun oleh peradaban Urartu, yang berkembang pada zaman besi antara abad 9 dan 6 SM.
Penemuan ini dibuat para arkeolog dari Universitas Van Yüzüncü Yl, yang bekerja sama dengan tim penyelam.
Videografer
bawah air dan kepala tim selam, Tahsin Ceylan, menjelaskan awalnya
penyelam dan arkeolog yang akrab dengan danau itu menyarankan tim tidak
bakal dapat menemukan banyak hal di dalam air.
Tapi mereka akhirnya menemukan bahwa reruntuhan yang luar biasa itu adalah bagian dari sebuah situs luas yang membentang sekitar satu kilometer. Meskipun berada di bawah air selama berabad-abad, ketinggian bagian yang terlihat dari dinding benteng yang tersisa berkisar antara 10 dan 13 kaki atau tiga sampai empat meter tingginya.
"Banyak peradaban dan orang-orang telah menetap di sekitar Danau Van. Mereka menamai danau laut atas dan percaya bahwa banyak hal misterius tersembunyi di dalamnya," kata Ceylan seperti yang dilansir Independent pada Rabu, 22 November 2017.
Ceylan menambahkan Danau Van memiliki sejarah hingga sekitar 600.000 tahun lalu.
Urartu, juga dikenal sebagai Kerajaan Van, adalah bangsa kuno yang membentang wilayah kerajaannya hingga meliputi negara-negara modern Turki, Armenia, dan Iran. Danau Van dianggap menjadi fokus penting bagi perkembangan peradaban ini.
"Studi dilakukan di bagian bawah laut istana Urartian yang bersejarah di kota kami, menunjukkan usia hampir 3.000 tahun," kata Gubernur Distrik Adilcevaz, Arif Karaman.
Ini bukan penemuan pertama tim di danau Turki ini. Selain menemukan Kastil Urartu, pada tahun lalu mereka menemukan area seluas 1,5 mil persegi dengan ukuran stalagmit yang unik, yang mereka juluki cerobong peri bawah air. Awal tahun ini mereka tidak sengaja menemukan reruntuhan sebuah kapal Rusia yang diperkirakan tenggelam pada tahun 1948.
Reruntuhan yang spektakuler ini dianggap sebagai benteng yang dibangun oleh peradaban Urartu, yang berkembang pada zaman besi antara abad 9 dan 6 SM.
Penemuan ini dibuat para arkeolog dari Universitas Van Yüzüncü Yl, yang bekerja sama dengan tim penyelam.
Tapi mereka akhirnya menemukan bahwa reruntuhan yang luar biasa itu adalah bagian dari sebuah situs luas yang membentang sekitar satu kilometer. Meskipun berada di bawah air selama berabad-abad, ketinggian bagian yang terlihat dari dinding benteng yang tersisa berkisar antara 10 dan 13 kaki atau tiga sampai empat meter tingginya.
"Banyak peradaban dan orang-orang telah menetap di sekitar Danau Van. Mereka menamai danau laut atas dan percaya bahwa banyak hal misterius tersembunyi di dalamnya," kata Ceylan seperti yang dilansir Independent pada Rabu, 22 November 2017.
Ceylan menambahkan Danau Van memiliki sejarah hingga sekitar 600.000 tahun lalu.
Urartu, juga dikenal sebagai Kerajaan Van, adalah bangsa kuno yang membentang wilayah kerajaannya hingga meliputi negara-negara modern Turki, Armenia, dan Iran. Danau Van dianggap menjadi fokus penting bagi perkembangan peradaban ini.
"Studi dilakukan di bagian bawah laut istana Urartian yang bersejarah di kota kami, menunjukkan usia hampir 3.000 tahun," kata Gubernur Distrik Adilcevaz, Arif Karaman.
Ini bukan penemuan pertama tim di danau Turki ini. Selain menemukan Kastil Urartu, pada tahun lalu mereka menemukan area seluas 1,5 mil persegi dengan ukuran stalagmit yang unik, yang mereka juluki cerobong peri bawah air. Awal tahun ini mereka tidak sengaja menemukan reruntuhan sebuah kapal Rusia yang diperkirakan tenggelam pada tahun 1948.
Credit TEMPO.CO