LONDON
- Inggris merogoh kocek hingga 78 juta pounds guna melindungi kepulauan
Falkland dengan perisai pertahanan rudal Iron Dome Israel. Pembelian
ini dilakukan tidak lama setelah Argentina membeli armada jet tempur
baru. Argentina telah lama mengklaim apa yang mereka sebut pulau sebagai
Islas Malvinas sebagai miliknya sendiri.
Sistem pertahanan Sky Sabre Falklands yang baru adalah bagian dari paket perpanjangan 280 juta pound untuk kepulauan yang diumumkan oleh sekretaris pertahanan Michael Fallon pada tahun 2015. Sabre menggunakan radar untuk melacak roket jarak dekat dan dapat memprediksi jalur dan tembakan rudal sebelum mencapai targetnya.
Perisai menggunakan teknologi yang sama seperti Iron Dome Israel, yang telah menembak jatuh ratusan roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza. Sistem pertahanan ini akan terinstal penuh pada tahun 2020.
Perisai pertahanan yang baru dan suped-up adalah produk Mprest, sebuah perusahaan yang didirikan oleh mantan perwira militer Israel. Kepala eksekutif Mprest, Natan Barak, mengatakan bahwa sistem pertahanan akan membantu membuat hidup di Falklands lebih aman.
"Ada begitu banyak perubahan geopolitik di dunia. Anda tidak benar-benar tahu apa yang akan terjadi dalam tiga tahun ke depan konflik dan ancaman berubah," katanya.
"Kami ingin memastikan platform kami bisa menghadapi perang berikutnya yang belum kami pikirkan. Ini akan membuat Inggris lebih aman," imbuhnya seperti disitat dari Russia Today, Jumat (24/11/2017).
Barak memuji sistem pertahanan rudal, yang akan diintegrasikan ke dalam sistem komando dan kontrol Inggris.
"Sistem kami mampu melakukan ini dengan sangat cepat. Anda harus mengidentifikasi, secepat mungkin, objek mana yang ada di udara, entah itu di Inggris atau yang lainnya, dan lihat apakah itu adalah ancaman," tuturnya.
"Sistem ini menghubungkan banyak sensor dan hal-hal lain untuk membangun gambar taktis," sambungnya.
"Sistem ini juga harus mampu mengintegrasikan dengan peluncur dan rudal. Mereka akan bisa mengoperasikan dan mengaktifkan sistem kami untuk menyalakan ancaman," tambahnya.
Argentina baru saja membeli armada pesawat Super Etendard yang dilengkapi dengan rudal Exocet dari Prancis. Pesawat ini adalah pesawat yang sama yang digunakan dalam konflik 1982 antara Inggris dan Argentina.
Sistem pertahanan Sky Sabre Falklands yang baru adalah bagian dari paket perpanjangan 280 juta pound untuk kepulauan yang diumumkan oleh sekretaris pertahanan Michael Fallon pada tahun 2015. Sabre menggunakan radar untuk melacak roket jarak dekat dan dapat memprediksi jalur dan tembakan rudal sebelum mencapai targetnya.
Perisai menggunakan teknologi yang sama seperti Iron Dome Israel, yang telah menembak jatuh ratusan roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza. Sistem pertahanan ini akan terinstal penuh pada tahun 2020.
Perisai pertahanan yang baru dan suped-up adalah produk Mprest, sebuah perusahaan yang didirikan oleh mantan perwira militer Israel. Kepala eksekutif Mprest, Natan Barak, mengatakan bahwa sistem pertahanan akan membantu membuat hidup di Falklands lebih aman.
"Ada begitu banyak perubahan geopolitik di dunia. Anda tidak benar-benar tahu apa yang akan terjadi dalam tiga tahun ke depan konflik dan ancaman berubah," katanya.
"Kami ingin memastikan platform kami bisa menghadapi perang berikutnya yang belum kami pikirkan. Ini akan membuat Inggris lebih aman," imbuhnya seperti disitat dari Russia Today, Jumat (24/11/2017).
Barak memuji sistem pertahanan rudal, yang akan diintegrasikan ke dalam sistem komando dan kontrol Inggris.
"Sistem kami mampu melakukan ini dengan sangat cepat. Anda harus mengidentifikasi, secepat mungkin, objek mana yang ada di udara, entah itu di Inggris atau yang lainnya, dan lihat apakah itu adalah ancaman," tuturnya.
"Sistem ini menghubungkan banyak sensor dan hal-hal lain untuk membangun gambar taktis," sambungnya.
"Sistem ini juga harus mampu mengintegrasikan dengan peluncur dan rudal. Mereka akan bisa mengoperasikan dan mengaktifkan sistem kami untuk menyalakan ancaman," tambahnya.
Argentina baru saja membeli armada pesawat Super Etendard yang dilengkapi dengan rudal Exocet dari Prancis. Pesawat ini adalah pesawat yang sama yang digunakan dalam konflik 1982 antara Inggris dan Argentina.
Credit sindonews.com