Selasa, 08 September 2015

Menteri Pertahanan Hungaria Mundur di Tengah Serbuan Imigran


Menteri Pertahanan Hungaria Mundur di Tengah Serbuan Imigran  
Semakin banyak pengungsi dari Timur Tengah ke Eropa. (REUTERS/Laszlo Balogh)
 
 
Jakarta, CB -- Serbuan imigran yang melewati Hungaria membuat negara itu "guncang." Kementerian Pertahanan Hungaria, Csaba Hende sampai mengajukan pengunduran diri pada Senin (7/9). Mengutip Reuters, iItu terjadi usai pertemuan keamanan nasional yang mendiskusikan banjir pengungsi.

Hungaria merupakan salah satu negara selain Yunani, Serbia, dan Masedonia yang dilewati dan menjadi tempat singgah bagi para pengungsi atau imigran. Negara itu telah melihat lebih dari 100 ribu pengungsi datang ke tanahnya belakangan ini.

Kebanyakan dari mereka merupakan orang-orang yang ingin menghindari konflik dari negaranya di Timur Tengah. Banyaknya pengungsi itu membuat Hungaria pekan lalu menawarkan mengirim tentara-tentara mereka ke perbatasan untuk menghalau lebih banyak pengungsi. Kedatangan mereka dianggap negatif.


Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban bahkan jelas-jelas menyatakan ketidakberpihakannya pada imigran. Menurutnya, imigran hanya menempuh perjalanan demi mencari kehidupan ala Jerman.

"Bila mereka ingin melanjutkan perjalanan dari Hungaria, itu bukanlah karena mereka dalam bahaya, tetapi karena mereka menginginkan yang lain," katanya pada Senin (7/9) seperti dikutip Reuters.

Orban telah menerima pengunduran diri Hende dan menawarkan jabatannya pada Istvan Simicsko, yang juga anggota partai tokoh sayap kanan itu.

Sementara itu, penolakan terhadap imigran terus terjadi di perbatasan. Menurut saksi mata Reuters, polisi menggunakan semprotan merica di keramaian imigran sebagai upaya membubaran kerumunan di Roszke, perbatasan Hungaria dengan Serbia. Saksi mata yang lain menyebut ada pertarungan antara imigran dengan polisi dan mereka tak bisa dihalau.

Para imigran itu dalam pengawalan polisi ke kamp transit. Namun mereka menemukan jalan cepat menuju Budapest, di mana para imigran akan mulai berjalan melawan arus lalu lintas di Ibu Kota Hungaria itu.

Credit  CNN Indonesia