WASHINGTON, CB - Sebanyak lima kapal Angkatan Laut China tampak beroperasi di Laut Bering, lepas pantai Negara Bagian Alaska, Amerika Serikat.
Lima kapal itu terdiri dari tiga kapal perang, sebuah kapal suplai, dan sebuah kapal amfibi.
Departemen Pertahanan AS kini terus memantau aktivitas kelima kapal tersebut, namun tidak bisa berbuat apa-apa mengingat kapal-kapal itu beroperasi di perairan internasional.
“Kami menyadari keberadaan kapal-kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat di Laut Bering. Ini adalah pertama kalinya kami melihat kapal-kapal AL China di Laut Bering,” kata juru bicara Departemen Pertahanan AS, Bill Urban kepada BBC.
Urban mengatakan AS menghormati kebebasan semua negara dalam mengoperasikan kapal militer di perairan internasional sesuai dengan hukum internasional.
Sebagaimana dilaporkan harian Wall Street Journal, kelima kapal itu bergerak ke arah Kepulauan Aleutian yang dikendalikan oleh AS dan Rusia.
Seorang pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan kepada surat kabar itu bahwa kelima kapal China tersebut "dinilai tidak melakukan sesuatu yang mengancam".
Kemajuan besar
Peter Dutton, direktur Institut Kajian Maritim China, menyebut kehadiran lima kapal China di Laut Bering mencerminkan kemajuan besar Angkatan Laut China.
“China terus meluaskan keberadaan mereka di Eurasia. Mereka telah melakukan latihan dengan Rusia di Laut Mediterania dan Laut Jepang....Mereka punya kepentingan di rute laut utara. Jadi, melihat mereka di lepas pantai Alaska adalah langkah evolusi menuju alur itu,” kata Dutton kepada BBC.
Patrick Cronin, selaku peneliti Center for a New American Security, mengamini analisis tersebut. Menurutnya, selama enam tahun terakhir China mulai menggencarkan sumber daya di bidang pertahanan maritim.
Tujuan China, kata Cronin, ialah menulis ulang hukum maritim internasional agar sesuai dengan kepentingan mereka, khususnya di Laut China Selatan.
Dalam dokumen strategis pertahanan China, Mei lalu, China akan memusatkan perhatian pada kehadiran militernya di luar garis batas ke kawasan laut lepas.
Angkatan Laut China akan mengalihkan fokus ke "perlindungan laut terbuka" dan bukan hanya "pertahanan perairan lepas pantai".
Lima kapal itu terdiri dari tiga kapal perang, sebuah kapal suplai, dan sebuah kapal amfibi.
Departemen Pertahanan AS kini terus memantau aktivitas kelima kapal tersebut, namun tidak bisa berbuat apa-apa mengingat kapal-kapal itu beroperasi di perairan internasional.
“Kami menyadari keberadaan kapal-kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat di Laut Bering. Ini adalah pertama kalinya kami melihat kapal-kapal AL China di Laut Bering,” kata juru bicara Departemen Pertahanan AS, Bill Urban kepada BBC.
Urban mengatakan AS menghormati kebebasan semua negara dalam mengoperasikan kapal militer di perairan internasional sesuai dengan hukum internasional.
Sebagaimana dilaporkan harian Wall Street Journal, kelima kapal itu bergerak ke arah Kepulauan Aleutian yang dikendalikan oleh AS dan Rusia.
Seorang pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan kepada surat kabar itu bahwa kelima kapal China tersebut "dinilai tidak melakukan sesuatu yang mengancam".
Kemajuan besar
Peter Dutton, direktur Institut Kajian Maritim China, menyebut kehadiran lima kapal China di Laut Bering mencerminkan kemajuan besar Angkatan Laut China.
“China terus meluaskan keberadaan mereka di Eurasia. Mereka telah melakukan latihan dengan Rusia di Laut Mediterania dan Laut Jepang....Mereka punya kepentingan di rute laut utara. Jadi, melihat mereka di lepas pantai Alaska adalah langkah evolusi menuju alur itu,” kata Dutton kepada BBC.
Patrick Cronin, selaku peneliti Center for a New American Security, mengamini analisis tersebut. Menurutnya, selama enam tahun terakhir China mulai menggencarkan sumber daya di bidang pertahanan maritim.
Tujuan China, kata Cronin, ialah menulis ulang hukum maritim internasional agar sesuai dengan kepentingan mereka, khususnya di Laut China Selatan.
Dalam dokumen strategis pertahanan China, Mei lalu, China akan memusatkan perhatian pada kehadiran militernya di luar garis batas ke kawasan laut lepas.
Angkatan Laut China akan mengalihkan fokus ke "perlindungan laut terbuka" dan bukan hanya "pertahanan perairan lepas pantai".
Credit KOMPAS.com