Dia terkenal, karena brutalitasnya saat perang sipil Afghanistan.
Pasukan Taliban di Afghanistan (Reuters)
"Kami akan membersihkan Taliban dari Faryab," ujar pria berusia 61 tahun itu, seperti dikutip Channel News Asia, Senin 3 Agustus 2015, di Provinsi Jowzjan, dekat perbatasan dengan Turkmenistan dan Provinsi Faryab, yang menjadi basis Taliban.
Jenderal tua yang mendapatkan reputasi sebagai panglima perang menakutkan, karena brutalitasnya selama perang sipil pada 1990an, memutuskan menaruh perhatian pada Faryab.
"Saat saya ada di sana, insya Allah, saya akan mendorong orang-orang dan mereka akan mendapatkan kembali (Faryab) dari tangan Taliban. Anda akan lihat, bahkan wanita bakal melemparkan batu pada Taliban."
Dostum yang berasal dari keturunan etnis minoritas Uzbekistan, menyebut dia memiliki jutaan pendukung di Faryab. Mengenai rencana serangan di Faryab, ia menyebut sudah mengusulkannya pada pemerintah.
Demi memenangkan perang melawan Taliban, dia akan melakukan banyak cara, termasuk jikadia harus bersekutu dengan bekas musuh-musuhnya, seperti Atta Muhammad Nur, panglima perang dari komunitas Tajikistan.
Persekutuan pejuang suku-suku juga, yang mengakibatkan jatuhnya rezim Taliban di Afghanistan pada 2001. Saat ini, ada sekitar 5.000 pasukan pemerintah yang ditempatkan di Faryab.
Dostum mengklaim dia memiliki 9.000 sukarelawan, yang juga siap bertempur di Faryab. "Tetapi, apa yang bisa saya lakukan? Presiden tidak membolehkan itu (melibatkan milisi)," ucapnya.
Credit VIVA.co.id