Rabu, 05 Agustus 2015

Isu HAM Fokus Utama Konferensi Menlu ASEAN di Malaysia


Isu HAM Fokus Utama Konferensi Menlu ASEAN di Malaysia 
 Isu perlindungan HAM menjadi salah satu fokus utama pertemuan menteri luar negeri ASEAN di Malaysia. (CNN Indonesia/Resty Armenia)
 
 
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menilai bahwa komunitas regional ASEAN harus memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat kawasan Asia Tenggara, salah satunya terkait perlindungan hak asasi manusia.

Dalam pertemuan ASEAN Ministerial Meeting (AMM) ke-48 di Kuala Lumpur Malaysia, Retno mendukung penguatan aturan dalam ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights (AICHR) dan mengusulkan pendirian Divisi HAM di Sekretariat ASEAN.

"Promosi dan proteksi HAM merupakan salah satu isu utama yang harus diperjuangkan negara-negara ASEAN," ujar Retno dalam keterangan pers yang diterima CNN Indonesia, Rabu (5/8).

Belakangan, negara-negara anggota ASEAN kerap dikaitkan dengan permasalahan buruh migran. Banyaknya jumlah warga negara yang pergi ke negara lain untuk menjadi tenaga kerja, terutama di sektor informal, menimbulkan kesadaran bagi komunitas ASEAN untuk memberikan perlindungan yang memadai kepada mereka.



Retno pun mendorong ASEAN untuk menyelesaikan instrumen hukum demi memperkuat perlindungan hak-hak buruh migran, salah satunya melalui 'ASEAN Foreign Ministers Statement on the Promotion and Protection of the Rights of Migrant Workers'.

Pertemuan AMM ke-48 di Putra World Trade Center (PWTC) Kuala Lumpur Malaysia berlangsung pada 3-6 Agustus 2015. Selain membahas soal buruh migran, dalam pertemuan ini, para menteri luar negeri negara anggota ASEAN juga membahas soal IUU Fishing dan keanggotaan Timor Leste di ASEAN.

Pertemuan bilateral

Di sela pertemuan AMM ke-48, Menlu RI Retno Marsudi mengadakan sejumlah pertemuan bilateral dengan negara lain, seperti Norwegia, Papua Nugini dan Republik Rakyat China.

Bersama Menteri Luar Negeri Norwegia Borge Brende, Retno membahas kesepakatan penggalangan dana untuk pendidikan melalui Komisi Pendanaan untuk Kesempatan Pendidikan Global. Selain itu, dilakukan pula pembahasan lanjutan mengenai perjanjian bebas visa untuk paspor diplomatik dan dinas antar kedua negara.

Sementara dengan Papua Nugini, Retno menegaskan fokus hubungan kerja sama antara Indonesia dan Papua Nugini adalah di bidang pendidikan. "Telah disepakati kerja sama pendidikan bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Papua Nugini dengan pengiriman guru bahasa Indonesia ke Papua Nugini," ujar Retno.

Sedangkan pertemuan bilateral antara Retno dan Menlu China, Y.M. Wang Yi, tidak luput membahas soal isu Laut China Selatan. Keduanya sepakat bahwa menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan adalah kepentingan bersama yang harus dikedepankan.


Credit  CNN Indonesia