JEDDAH (CB) - Imam Masjidil Haram, Osama Khayyat,
mengutuk ledakan bom yang terjadi di sebuah masjid di Asir pada Kamis
lalu dan mengatakan tindakan itu sebagai sebuah kejahatan yang
menimbulkan kerusakan ekstrim.
Sebuah bom bunuh diri meledak di sebuah masjid yang berada di dalam kawasan milik Akademi Kepolisian Arab Saudi. Aksi teror itu menewaskan 13 anggota kepolisian khusus Arab Saudi dan melukai sejumlah orang lainnya.
"Apa yang terjadi di Abha benar-benar sebuah tindakan perusakan yang jahat dan ekstrim. Ini benar-benar hanya dilakukan oleh orang-orang yang telah dipilih menjadi alat iblis," ujar Khayyat saat khotbah Salat Jumat, seperti dikutip dari Arabnews, Sabtu (8/8/2015).
Khayyat pun mempertanyakan bagaimana bisa seseorang meyakinkan dirinya untuk menjadi alat di tangan seorang musuh agama, bangsa, dan negara. Menurutnya, ini adalah jalan yang penuh dengan kejahatan.
Dengan nada keras menanggapi teror bom itu, Khayyat mengatakan, apakah pelaku bom bunuh diri tidak tahu jika Tuhan telah memperingatkan agar tidak mengikuti setan dan jalannya. Karenanya ia memperingatkan untuk tidak mengikuti jalan setan dan mengatakan para pelaku telah bertidak bodoh dengan ikut serta dalam aksi kejahatan yang paling buruk.
"Setan adalah musuh kita. Kita juga harus membuat setan menjadi musuh kita. Setan sengaja menggoda dan mengajak kita untuk bergabung dengan kelompoknya dan menjadi penghuni neraka," tegas Khayyat.
Sementara terkait para korban, Khayyat mengungkapkan, derajat mereka telah diangkat karena mereka meninggal saat mereka menunaikan kewajibannya. Karenanya, ada perbedaan antara para korban dengan pelaku bom bunuh diri.
"Allah telah mengangkat derjat dan posisi mereka yang tewas akibat bom bunuh diri itu. Sedangkan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, membunuh orang tak bersalah, adalah seorang pecundang," tukasnya.
Sebuah bom bunuh diri meledak di sebuah masjid yang berada di dalam kawasan milik Akademi Kepolisian Arab Saudi. Aksi teror itu menewaskan 13 anggota kepolisian khusus Arab Saudi dan melukai sejumlah orang lainnya.
"Apa yang terjadi di Abha benar-benar sebuah tindakan perusakan yang jahat dan ekstrim. Ini benar-benar hanya dilakukan oleh orang-orang yang telah dipilih menjadi alat iblis," ujar Khayyat saat khotbah Salat Jumat, seperti dikutip dari Arabnews, Sabtu (8/8/2015).
Khayyat pun mempertanyakan bagaimana bisa seseorang meyakinkan dirinya untuk menjadi alat di tangan seorang musuh agama, bangsa, dan negara. Menurutnya, ini adalah jalan yang penuh dengan kejahatan.
Dengan nada keras menanggapi teror bom itu, Khayyat mengatakan, apakah pelaku bom bunuh diri tidak tahu jika Tuhan telah memperingatkan agar tidak mengikuti setan dan jalannya. Karenanya ia memperingatkan untuk tidak mengikuti jalan setan dan mengatakan para pelaku telah bertidak bodoh dengan ikut serta dalam aksi kejahatan yang paling buruk.
"Setan adalah musuh kita. Kita juga harus membuat setan menjadi musuh kita. Setan sengaja menggoda dan mengajak kita untuk bergabung dengan kelompoknya dan menjadi penghuni neraka," tegas Khayyat.
Sementara terkait para korban, Khayyat mengungkapkan, derajat mereka telah diangkat karena mereka meninggal saat mereka menunaikan kewajibannya. Karenanya, ada perbedaan antara para korban dengan pelaku bom bunuh diri.
"Allah telah mengangkat derjat dan posisi mereka yang tewas akibat bom bunuh diri itu. Sedangkan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, membunuh orang tak bersalah, adalah seorang pecundang," tukasnya.
Credit Okezone