Rabu, 03 Juni 2015

Bertemu Houthi, AS Bicarakan Pembebasan Warganya yang Ditahan



Bertemu Houthi, AS Bicarakan Pembebasan Warganya yang Ditahan  
Pejuang Houthi memegang poster pendiri al-Houthi, Hussein Badruddin al-Houthi, dalam demonstrasi memprotes serangan udara Arab di Sanaa pertengahan Mei lalu. (Reuters/Khaled Abdullah)
 
 
Jakarta, CB -- Pejabat Amerika Serikat mengkonfirmasi pertemuan dengan utusan pemberontak al-Houthi pekan lalu, untuk mendesak pembebasan warga AS yang disandera Houthi dan menyerukan gencatan senjata di Yaman.

Pertemuan yang berlangsung di Oman itu dihadiri oleh petinggi pemerintahan Barrack Obama, dan awalnya diberitakan hanya berkaitan dengan kelanjutan pembicaraan damai di Yaman.

Dilansir CNN, Pemimpin Oman, Sultan Taboos bin Said, membantu penyelenggaraan pembicaraan itu, dan mengatur penerbangan bagi beberapa perwakilan Houthi dari Yaman ke ibu kota Oman, Muscat.


Pejabat AS mengatakan pemerintahan Obama telah berusaha membuka komunikasi dengan Houthi selama beberapa waktu, namun hingga kini baru bisa bertemu dengan para perantara mereka.

Beberapa tahun lalu, perwakilan AS di Yaman pernah bertemu dengan perwakilan Houthi, namun tak ada kontak apapun lagi setelah itu.

“Kami pikir perlu untuk bertemu mereka untuk bertemu dengan mereka dan menjelaskan sudut pandang kami, dan mereka bisa menjelaskan sudut pandang mereka,” kata pejabat itu. “Kami pikir bertemu langsung bisa menjelaskan kesalahpahaman tentang AS.”

Pejabat itu juga mengatakan bahwa para delegasi juga membicarakan soal pembebasan tiga warga AS yang masih ditahan oleh Houthi, setelah Casey Coombs dibebaskan dan dikirim ke Oman pada Senin.

Sebelumnya, menurut sumber dari pejabat AS, sebanyak empat warga AS disandera kelompok yang telah menguasai ibu kota Yaman, Sanaa. Namun, sumber tersebut tidak memberikan informasi tentang identitas warga AS dan rincian atas kasus mereka.

Warga AS yang masih ditahan dipercaya berada di Sanaa, namun lokasi tepatnya tidak diketahui. Tidak jelas juga apakah mereka ditahan di lokasi yang sama.

Para pejabat AS juga mengatakan ada kemungkinan warga AS yang lain yang disandera di dalam atau di luar Sanaa.

Salah satu yang ditahan dilaporkan memiliki dua kewarganegaraan; AS dan Yaman. Namun mengapa mereka ditahan masih tidak jelas. Awalnya diduga mereka ditahan sebagai salah satu cara bagi Houthi untuk menaikkan posisi tawar mereka dalam pembicaraan damai, namun nyatanya hingga kini tidak ada tuntutan dari Houthi.


 Credit  CNN Indonesia