SANAA - Pemberontak
Houthi membantah bahwa mereka adalah pihak yang menembakan rudal yang
hampir mengenai kapal perang Amerika Serikat (AS) di Teluk Yaman. Kapal
perang AS yang hampir terkena rudal tersebut adalah USS Mason.
"Kami membantah telah menargetkan setiap kapal yang sedang berlayar di teluk Yaman," kata seorang pejabat Houthi yang enggan disebutkan namanya, seperti dilansir Reuters pada Senin (10/10).
Sebelumnya, juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis mengatakan, USS Mason hampir terkena tembakan rudal yang dilepaskan dari wilayah yang dikuasi Houthi di Yaman. Davis menuturkan, setidaknya dua rudal yang ditembakan jatuh ke laut sebelum berhasil mencapai kapal perang AS itu.
”USS Mason mendeteksi dua rudal masuk selama 60 menit di Laut Merah, di kawasan lepas pantai Yaman. Kedua rudal jatuh ke laut sebelum mencapai kapal,” kata Davis.
”Tidak ada pelaut kami yang cedera dan tidak ada kerusakan pada kapal,” ujarnya. Pentagon belum menentukan siapa pelaku serangan rudal terhadap kapal USS Mason, namun Davis memastikan tembakan rudal dari wilayah yang dikuasai pemberontak Houthi.
Serangan itu terjadi sehari setelah Gedung Putih mengumumkan segera meninjau ulang dukungan AS untuk koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi. AS meninjau dukungannya, setelah koalisi Arab dituduh meluncurkan serangan rudal terhadap acara pemakaman kelompok Houthi di Sanaa yang menewaskan ratusan orang pada hari Sabtu.
"Kami membantah telah menargetkan setiap kapal yang sedang berlayar di teluk Yaman," kata seorang pejabat Houthi yang enggan disebutkan namanya, seperti dilansir Reuters pada Senin (10/10).
Sebelumnya, juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis mengatakan, USS Mason hampir terkena tembakan rudal yang dilepaskan dari wilayah yang dikuasi Houthi di Yaman. Davis menuturkan, setidaknya dua rudal yang ditembakan jatuh ke laut sebelum berhasil mencapai kapal perang AS itu.
”USS Mason mendeteksi dua rudal masuk selama 60 menit di Laut Merah, di kawasan lepas pantai Yaman. Kedua rudal jatuh ke laut sebelum mencapai kapal,” kata Davis.
”Tidak ada pelaut kami yang cedera dan tidak ada kerusakan pada kapal,” ujarnya. Pentagon belum menentukan siapa pelaku serangan rudal terhadap kapal USS Mason, namun Davis memastikan tembakan rudal dari wilayah yang dikuasai pemberontak Houthi.
Serangan itu terjadi sehari setelah Gedung Putih mengumumkan segera meninjau ulang dukungan AS untuk koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi. AS meninjau dukungannya, setelah koalisi Arab dituduh meluncurkan serangan rudal terhadap acara pemakaman kelompok Houthi di Sanaa yang menewaskan ratusan orang pada hari Sabtu.
Credit Sindonews
Kapal Perang AS Nyaris Tertembak Rudal di Pantai Yaman
WASHINGTON
- Kapal perang Amerika Serikat (AS) USS Mason jadi target serangan dua
rudal yang ditembakkan dari wilayah yang dikuasai pemberontak Houthi
Yaman. Kapal USS Mason nyaris tertembak kedua rudal itu saat berada di
pantai Yaman.
”USS Mason mendeteksi dua rudal masuk selama 60 menit di Laut Merah di kawasan lepas pantai Yaman. Kedua rudal jatuh ke laut sebelum mencapai kapal,” kata juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis, Senin (10/10/2016), seperti dikutip Reuters.
”Tidak ada pelaut kami yang cedera dan tidak ada kerusakan pada kapal,” ujarnya. Pentagon belum menentukan siapa pelaku serangan rudal terhadap kapal USS Mason, namun Davis memastikan tembakan rudal dari wilayah yang dikuasai pemberontak Houthi.
Serangan itu terjadi sehari setelah Gedung Putih mengumumkan segera meninjau ulang dukungan AS untuk koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi. AS meninjau dukungannya, setelah koalisi Arab dituduh meluncurkan serangan rudal terhadap acara pemakaman kelompok Houthi di Sanaa yang menewaskan ratusan orang pada hari Sabtu.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, pada hari Minggu menyatakan keprihatinan yang mendalam atas pengeboman terhadap acara pemakaman tersebut. Kerry menyambut komitmen Deputi Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman untuk memulai penyelidikan menyeluruh atas serangan tersebut.
”Dan mendesak dia untuk mengambil langkah-langkah mendesak untuk memastikan insiden seperti itu tidak terjadi lagi,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri AS.
”USS Mason mendeteksi dua rudal masuk selama 60 menit di Laut Merah di kawasan lepas pantai Yaman. Kedua rudal jatuh ke laut sebelum mencapai kapal,” kata juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis, Senin (10/10/2016), seperti dikutip Reuters.
”Tidak ada pelaut kami yang cedera dan tidak ada kerusakan pada kapal,” ujarnya. Pentagon belum menentukan siapa pelaku serangan rudal terhadap kapal USS Mason, namun Davis memastikan tembakan rudal dari wilayah yang dikuasai pemberontak Houthi.
Serangan itu terjadi sehari setelah Gedung Putih mengumumkan segera meninjau ulang dukungan AS untuk koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi. AS meninjau dukungannya, setelah koalisi Arab dituduh meluncurkan serangan rudal terhadap acara pemakaman kelompok Houthi di Sanaa yang menewaskan ratusan orang pada hari Sabtu.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, pada hari Minggu menyatakan keprihatinan yang mendalam atas pengeboman terhadap acara pemakaman tersebut. Kerry menyambut komitmen Deputi Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman untuk memulai penyelidikan menyeluruh atas serangan tersebut.
”Dan mendesak dia untuk mengambil langkah-langkah mendesak untuk memastikan insiden seperti itu tidak terjadi lagi,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri AS.
Credit Sindonews