Perancang Rusia sudah
mulai menciptakan kendaraan penyapu ranjau untuk menggantikan sistem
Zhuk yang telah usang dan kawan-kawanya yang lebih berat di masa depan.
Tank T-14 Rusia dengan
platform tempur universal Armata diparkir di lapangan sebelum latihan
untuk parade Hari Kemenangan, di Moskow, Rusia.
Sumber: Reuters
“Kini proyek tersebut dijalankan dengan nama sistem pengintai dan pembersih ranjau otomatis tak berawak,” terang sang narasumber. Menurutnya, kendaraan ini bisa mendeteksi dan menghancurkan ranjau dari jarak 200 meter.
Sistem baru ini diperkirakan akan dikoordinasikan menggunakan sistem kontrol tak berawak dan sebuah titik informasi otomatis.
Menurut para pakar militer, kendaraan baru ini juga akan memungkinkan infanteri menembus area pertahanan musuh.
Menurutnya, mustahil membayangkan pengangkut personel lapis baja beroda, yang menyerang ranjau antitank berulang-ulang, tapi tetap bisa terus bergerak melewati ladang ranjau.
“Karena itulah, robot baru ini sepertinya akan dibuat berdasarkan platform tank canggih T-14 Armata,” terang Murakhovsky.
Para perancang bersiap memamerkan prototipe pertama mereka pada 2018.
Selain Rusia, AS juga tengah aktif melakukan pengembangan serupa. Kendaraan generasi terbarunya yang bertugas mengintai dan melakukan penyerbuan kabarnya akan dibuat berdasarkan pengangkut personel lapis baja beroda Stryker, yang telah membuktikan kemampuannya dalam operasi militer di Irak.
Komponen Apa yang Akan Diambil dari Armata?
"Berdasarkan laporan “Keseimbangan Militer 2016”, tank T-14 dan kendaraan lapis baja berbasis Armata lain akan menjadi perangkat militer pertama dengan sistem perlindungan aktif terintegrasi penuh, yang mampu mencegat baik rudal jelajah maupun misil tanpa kendali.Menurut pakar militer, sistem ini juga rencananya akan dipasang pada robot penyapu ranjau terbaru.
“Platform tempur terbaru Rusia akan memiliki dampak kuat terhadap dinamika pertempuran itu sendiri,” terang Dmitry Safonov, seorang koresponden militer untuk surat kabar Izvestiya, pada RBTH. “Perang modern secara perlahan bertransformasi dari sebuah pertempuran tentara menjadi konfrontasi antara sistem komputer, dan kemenangan akan jatuh ke tangan mereka yang lebih unggul di bidang teknologi.”
Tank dengan ‘Kotak Hitam’
Pemasangan perangkat canggih akan membuat biaya produksi kendaraan semakin meroket dan memperumit basis teknisnya.Izvestiya melaporkan bahwa teknologi mutakhir lainnya yang akan hadir pada robot baru ini adalah beberapa alat perekam yang terpasang di atas badannya. Perekam ini akan merekam segala sesuatu yang terjadi saat kendaraan beroperasi pada moda darurat.
“Perekam biasanya dipasang hanya pada tipe perangkat yang paling mahal dan kompleks, seperti pesawat, pesawat luar angkasa, dan helikopter,” terang pakar militer Oleg Zheltonozhko dalam wawancara bersama surat kabar tersebut. “Dan saat ini, biaya dan kerumitan kendaraan lapis baja canggih mendekati harga produk-produk tersebut.”
Credit RBTH Indonesia