Senin, 31 Oktober 2016

Sengketa Kashmir, India dan Pakistan Saling Usir Diplomat


 
Sengketa Kashmir, India dan Pakistan Saling Usir Diplomat  
India dan Pakistan mengumumkan rencana untuk mengusir sejumlah diplomat di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara atas sengketa wilayah Kashmir. (Reuters/Danish Ismail)
 
Jakarta, CB -- India dan Pakistan mengumumkan rencana untuk mengusir sejumlah diplomat di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara tetangga yang bersenjata nuklir ini atas sengketa wilayah Kashmir.

Pemerintah India menyatakan akan mengusir seorang diplomat Pakistan yang berbasis di New Delhi, yang diduga mengepalai jaringan mata-mata dan tengah mengumpulkan informasi sensitif soal operasi keamanan India di sepanjang perbatasan.

Sementara pada Kamis (27/10) malam, Kementerian Luar Negeri Pakistan mengumumkan bahwa seorang diplomat India bernama Surjeet Singh dinyatakan sebagai "persona non grata" dan memberinya 48 jam untuk meninggalkan negara itu.

Polisi di ibu kota India menyatakan diplomat Pakistan yang identitasnya tak diungkap itu ditahan pada Rabu (26/10) di depan Kebun Binatang Delhi, ketika tengah bertemu dengan dua rekannya asal India yang diyakini direkrut untuk mata-mata.

Diplomat Pakistan itu dikabarkan bekerja di bagian visa Komisi Tinggi Pakistan, dan kedua rekannya asal India itu dituduh memalsukan dokumen, memiliki peta yang berhubungan dengan pertahanan, grafik penyebaran dan daftar petugas yang bekerja di sepanjang perbatasan India-Pakistan.

"Ada kemungkinan yang besar bahwa informasi yang disampaikan oleh elemen anti-nasional untuk PIO (operasi intelijen Pakistan) sedang digunakan terhadap kepentingan nasional dan bisa sangat merugikan keamanan nasional," bunyi pernyataan dari kepolisian India, sembari menambahkan mereka tengah mencoba memecahkan jaringan mata-mata selama enam bulan.

Juru bicara kementerian luar negeri India menyatakan bahwa diplomat yang dibebaskan dari tahanan di bawah aturan kekebalan diplomatik, harus meninggalkan India paling lambat Sabtu (29/10).

Komisi Tinggi Pakistan di New Delhi menolak tuduhan itu dan menyatakan bahwa diplomat itu "tidak pernah terlibat dalam setiap kegiatan yang tidak sesuai dengan status diplomatiknya".

Lebih lanjut, Kemlu Pakistan juga menyatakan bahwa Singh harus meninggalkan negara itu paling lambat hari Sabtu. Singh dituduh melakukan kegiatan "yang melanggar Konvensi Wina dan norma diplomatik" namun tidak ada rincian lebih lanjut.

India dan Pakistan berselisih sejak serangan dari kelompok bersenjata yang menewaskan 19 tentara India pada September lalu di sebuah kamp militer di Kashmir. India menyalahkan serangan itu kepada kelompok militan yang berbasis di Pakistan.

Sementara, Pakistan menampik tudingan itu dan menyatakan India tengah berupaya mengalihkan perhatian publik dari serangkaian aksi protes anti-India di wilayah Kashmir yang mereka kuasai.



Credit  CNN Indonesia