Ilustrasi pesawat (Pixabay/albert22278)
Diberitakan media lokal, Times of Malta, pesawat berjenis Twin-prop buatan Swearingen Metroliner itu sebelumnya disewa untuk mengantarkan beberapa pejabat lembaga manajemen perbatasan Uni Eropa, Frontex, menuju Misrata di Libya. Namun, hanya sesaat setelah lepas landas di Bandara Internasional Malta, pesawat nahas itu jatuh sekitar pukul 07.20 pagi dan langsung terbakar.
|
Hingga saat ini, belum terdapat laporan soal daftar manifes penumpang maupun identitas lima orang yang sudah dinyatakan tewas itu.
Reuters menyebut bahwa lima korban tewas akibat kecelakaan pesawat disebut berasal dari Perancis.
Saksi mata di lokasi menyatakan bahwa puing pesawat yang terbakar jatuh di ruas jalan di bandara. Beberapa bagian pesawat juga jatuh di dekat barak pasukan militer Malta.
"Saya dengar suara pesawat dan kemudian melihatnya jatuh. Pesawat jatuh kemudian langsung terbakar," ucap salah satu saksi mata.
Rumah Sakit Mater Dei menjadi rumah sakit rujukan penanganan korban kecelakaan pesawat itu.
Dalam sebuah pernyataan, otoritas bandara mengatakan penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Malta untuk sementara dihentikan. Bandara akan ditutup sementara sampai pengumuman lebih lanjut.
Dikutip dari akun Twitter resmi miliknya, Menteri Kesehatan Malta Chris Fearne mengumumkan bagi siapapun yang merasa kesulitan memberikan dan mendapatkan informasi terkait insiden tersebut dapat menghubungi nomor bantuan atau mengunjungi layanan psikologis di fasilitas kesehatan di Paola.
Credit CNN Indonesia
Pesawat yang Jatuh di Malta Digunakan untuk Misi Pengintaian
Pesawat yang jatuh di Malta digunakan
oleh pemerintah Perancis dalam misi pengantaian aktivitas penyelundupan
manusia dan narkoba di kawasan Mediterania. (Reuters/Ed De Gaetano via
Reuters TV)
Pesawat berjenis Twin-prop buatan Swearingen Metroliner itu jatuh di dekat landasan pacu negara kepulauan itu pada pukul 7.20 pagi waktu setempat. Insiden ini menyebabkan asap mengepul ke langit dan membuat Bandara Internasional Malta tutup selama beberapa jam.
|
"Itu adalah pesawat pengintai yang melaksanakan operasi pengawasa di atas Mediternaia untuk kementerian pertahanan," kata Menteri Pertahanan Perancis, Jean Yves Le Drian, dikutip dari Reuters.
Terdapat dua pejabat kemenhan Perancis dan dua kontraktor swasta di dalam pesawat nahas itu. Le Drian menyatakan bahwa kelima korban tewas merupakan warga negara Perancis.
"Informasi resmi, potongan rekaman dan saksi mata, semua mengindikasikan dengan jelas bahwa tidak ada ledakan sebelumnya," bunyi pernyataan pemerintah Malta.
Penerbangan itu tergistrasi sebagai penerbangan lokal di Layanan Lalu Lintas Malta dan dijadwalkan kembali ke Malta hanya beberapa jam tanpa mendarat di negara lainnya.
Sumber dari pihak bandara sebelumnya menyatakan bahwa pesawat itu diduga membawa pejabat dari lembaga perbatasan Uni Eropa, Frontex, namun lembaga itu kemudian membantahnya.
Credit CNN Indonesia