LONDON
- Unjuk kekuatan dilakukan Inggris hanya beberapa hari setelah armada
kapal perang Rusia melewati garis pantai negara itu. Tentara Inggris
akan melakukan perjalanan ke Estonia. Penempatan ini disebut sebagai
salah satu penempatan tentara asing terbesar di perbatasan Rusia sejak
perang dingin.
Langkah ini akan berlangsung pada musim semi
berikutnya, dengan Denmark dan Prancis juga akan ambil bagian dalam
latihan militer terbesar. Proyek ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan
Michael Fallon yang mengatakan pasukan Inggris tetap dalam kesiapan
tempur.
"Batalion itu akan bersifat defensif, namun akan tetap
mempunyai kemampuan tempur. Ini adalah tentang dua hal: jaminan
keamanan, dan untuk melakukan itu diperlukan kehadiran militer yang
tangguh, dan pencegahan. Ini bukan hanya perjalanan biasa. Ini adalah
kehadiran militer yang cukup serius," katanya seperti dikutip dari Express, Kamis (27/10/2016).
Sebelumnya,
armada kapal perang Rusia yang terdiri dari kapal induk Admiral
Kuznetsov dan tujuh kapal lainnya memicu ketegangan dengan Inggris saat
melakukan pelayaran menuju Suriah.
Kapal perang Inggris, HMS
Richmond, mengawal armada kapal Rusia tersebut mulai dari Laut Norwegia.
Sementara HMS Duncan, kapal perusak Tipe 34, berangkat dari Portsmouth
pada 18 Oktober untuk mengawasi armada kapal perang tersebut.
Meskipun
menyebabkan kegemparan di antara beberapa negara NATO, sekretaris
jenderal aliansi Jens Stoltenberg mengatakan bahwa Angkatan Laut Rusia
bebas untuk beroperasi di perairan internasional.
Credit Sindonews