Perdana Menteri Inggris, Theresa May, dalam pertemuan, Senin, mengajak tiga pimpinan wilayah otonomi terpisah itu membahas keputusan Inggris keluar UE secara resmi setidaknya dua kali sebelum akhir tahun.
"Perundingan merupakan langkah penting bagi negeri ini, dan wajib diikuti tiga pemerintahan tersebut demi membuat transisi ini berhasil," kata May sebagaimana dikutip Downing Street 10 sebelum pertemuan.
"Forum baru ini merupakan kesempatan bagi pihak tersebut untuk mengajukan usulan mengenai Brexit sehingga keputusan akhir dapat ditentukan secara demokratis oleh rakyat Inggris".
Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon, yang juga Ketua Partai Nasional Skotlandia, mengatakan, Skotlandia akan mengantisipasi seluruh kemungkinan, termasuk opsi kemerdekaan, khususnya setelah Inggris meninggalkan UE.
Banyak rakyat Skotlandia memilih tetap menjadi anggota blok Uni Eropa. Sturgeon mengatakan Skotlandia menginginkan sebanyak mungkin keuntungan pasar tunggal UE dan menghendaki jaminan atas hal tersebut.
Pemerintah Inggris akan berunding untuk menyetujui kesepakatan yang mengakomodir seluruh kepentingan terkait Brexit, utamanya atas nama seluruh rakyat Inggris Raya.
May yang tak mengakui label "Brexit keras" dan "Brexit halus" dalam menyelesaikan proses transisi keluar UE menegaskan keputusan final belum dibuat, dan keluarnya Inggris dari blok itu tak akan dikembalikan pada dua pilihan berbeda.
Credit ANTARA News