-Petugas medis membersihkan luka yang diderita Pratu Yani
akibat terserempet peluru dalam kontak senjata dengan KKB, Sabtu
(22/10).
CB - Kontak
senjata terjadi antara Tim Ambush TNI dari Pos Maleo dan Pos Taipur
dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Philia. Akibatnya,
seorang anggota TNI atas nama Pratu Yani mengalami luka ringan di kaki
dan lengan akibat terserempet peluru.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel
Inf Teguh Pudji Raharjo mengatakan, kejadian tersebut berlangsung di
Kampung Guenggu, Distrik Gurage, Kabupaten Puncak Jaya, Sabtu (22/10)
sekitar pukul 15.05 WIT.
“Satu anggota kita mengalami luka
ringan terkena kikisan peluru. Korban dalam keadaan baik dan sudah bisa
kembali ke satuannya untuk melaksanakan tugas,” jelas Teguh saat
dihubungi Cenderawasih Pos (Jawa Pos Group), Minggu (23/10).
Kontak tembak dengan KKB ini,
menurut Teguh, terjadi saat personel Tim 1 yang dipimpin Kapten Inf
Wirahady bersama Letda Inf Tegar Aji dari Pos Maleo dan Letda Inf
Zaenudin dari Pos Taipur melaksanakan perjalanan ke Titik Kumpul.
Sekitar pukul 15.00 WIT, personel dari Tim 2 dipimpin Lettu Inf Wahyu
dari Pos Taipur dan Lettu Inf Agung (Dantimsus 1 Maleo) melaksanakan
konsolidasi di Kampung Guenggu, Distrik Gurage.
Dalam konsolidsi tersebut tiba-tiba
terdengar bunyi tembakan dari atas ketinggian. “Dalam kontak tembak itu,
Pratu Yani personel Tim 2 terkena kikisan peluru di tangan kiri dan
kaki kanan sehingga mengalami pendarahan. Korban kemudian ditandu ke Pos
Gurage di Distrik Gurage,” tuturnya.
Untuk membantu evakuasi serta
mendukung pasukan Ambush menurut Teguh, personel dari Pos Gurage
dikerahkan ke Kampung Yagonik, Distrik Gurage. Sekitar pukul 17.00 WIT,
tim evakuasi dari Mulia yang dipimpin Dandim 1714/Puncak Jaya, letkol
Inf Hendriatno tiba di lokasi menggunakan 4 unit kendaraan.
“Anggota yang terkena kikisan peluru
langsung dievakuasi dan tiba di RSUD Mulia sekitar pukul 20.45 WIT untuk
dilakukan perawatan medis,” ujarnya.
“Korban kemudian dievakuasi ke RSU
Marthen Indey Jayapura. Saya sudah melihat korban, lukanya sudah
dibersihkan dan tidak ada proyektil yang bersarang di tubuhnya,”
sambungnya.
Pelaku penembakan menurut Teguh
diduga dari kelompok Philia yang dipimpin Oniara Wonda yang memiliki
kekuatan 5 pucuk senjata api.
“Kami sudah berkoordinasi dengan
Kepolisian untuk mengidentifikasi pelaku dan melakukan pengejaran.
Awalnya anggota sudah melakukan pengejaran pasca kontak senjata namun
karena sudah sore dan kondisi alam yang tidak memungkinkan, pengejaran
tidak dilanjutkan,” pungkasnya.Credit JawaPos.com
Mencekam, TNI Terlibat Kontak Senjata, Ada yang Terluka
CB- JAYAPURA-
Kontak senjata kembali terjadi antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
dengan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) di wilayah Philia,
Sabtu (22/10).
Kontak senjata yang terjadi sekitar
pukul 15.05 WIT di Kampung Guenggu, Distrik Gurage, Kabupaten Puncak
Jaya, mengakibatkan seorang anggota TNI atas nama Pratu Yani mengalami
luka ringan di kaki dan lengan akibat terserempet peluru.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Teguh Pudji Raharjo yang dikonfirmasi membenarkan adanya kontak senjata tersebut.
“Satu anggota kita mengalami luka
ringan terkena kikisan peluru. Korban dalam keadaan baik dan sudah bisa
kembali ke satuannya untuk melaksanakan tugas,” jelas Teguh seperti
dikutip Cendrawasih Pos (Jawa Pos Group), Senin (24/10).
Kontak tembak dengan KKB ini menurut
Teguh terjadi saat personel Tim 1 yang dipimpin Kapten Inf Wirahady
bersama Letda Inf Tegar Aji dari Pos Maleo dan Letda Inf Zaenudin dari
Pos Taipur melaksanakan perjalanan ke Titik Kumpul.
Sekitar pukul 15.00 WIT, perseonel
dari Tim 2 dipimpin Lettu Inf Wahyu dari Pos Taipur dan Lettu Inf Agung
(Dantimsus 1 Maleo) melaksanakan konsolidasi di Kampung Guenggu, Distrik
Gurage.
Dalam konsolidasi tersebut, menurut Teguh,
tiba-tiba terdengar bunyi tembakan dari atas ketinggian. “Dalam kontak
tembak itu, Pratu Yani personel Tim 2 terkena kikisan peluru di tangan
kiri dan kaki kanan sehingga mengalami pendarahan. Korban kemudian
ditandu ke Pos Gurage di Distrik Gurage,” tuturnya.
Untuk membantu evakuasi serta
mendukung pasukan Ambush menurut Teguh, personel dari Pos Gurage
dikerahkan ke Kampung Yagonik, Distrik Gurage. Sekitar pukul 17.00 WIT,
tim evakuasi dari Mulia yang dipimpin Dandim 1714/Puncak Jaya, letkol
Inf Hendriatno tiba di lokasi menggunakan 4 unit kendaraan.
“Anggota yang terkena kikisan peluru
langsung dievakuasi dan tiba di RSUD Mulia sekitar pukul 20.45 WIT untuk
dilakukan perawatan medis,” ujarnya.
Pelaku penembakan, menurut Teguh,
diduga dari kelompok Philia yang dipimpin Oniara Wonda yang memiliki
kekuatan 5 pucuk senjata api.
“Kami sudah berkoordinasi dengan
Kepolisian untuk mengidentifikasi pelaku dan melakukan pengejaran.
Awalnya anggota sudah melakukan pengejaran pasca kontak senjata namun
karena sudah sore dan kondisi alam yang tidak memungkinkan, pengejaran
tidak dilanjutkan,” pungkasnya.Credit JawaPos.com