Senin, 24 Oktober 2016

Kontak Senjata di Puncak Jaya, Seorang Anggota TNI Tertembak Peluru


Kontak Senjata di Puncak Jaya, Seorang Anggota TNI Tertembak Peluru



CB - Kontak senjata terjadi antara Tim Ambush TNI dari Pos Maleo dan Pos Taipur dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Philia. Akibatnya, seorang anggota TNI atas nama Pratu Yani mengalami luka ringan di kaki dan lengan akibat terserempet peluru.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Teguh Pudji Raharjo mengatakan, kejadian tersebut berlangsung di Kampung Guenggu, Distrik Gurage, Kabupaten Puncak Jaya, Sabtu (22/10) sekitar pukul 15.05 WIT.
“Satu anggota kita mengalami luka ringan terkena kikisan peluru. Korban dalam keadaan baik dan sudah bisa kembali ke satuannya untuk melaksanakan tugas,” jelas Teguh saat dihubungi Cenderawasih Pos (Jawa Pos Group), Minggu (23/10).
Kontak tembak dengan KKB ini, menurut Teguh, terjadi saat personel Tim 1 yang dipimpin Kapten Inf Wirahady bersama Letda Inf Tegar Aji dari Pos Maleo dan Letda Inf Zaenudin dari Pos Taipur melaksanakan perjalanan ke Titik Kumpul. Sekitar pukul 15.00 WIT, personel dari Tim 2 dipimpin Lettu Inf Wahyu dari Pos Taipur dan Lettu Inf Agung (Dantimsus 1 Maleo) melaksanakan konsolidasi di Kampung Guenggu, Distrik Gurage.
Dalam konsolidsi tersebut tiba-tiba terdengar bunyi tembakan dari atas ketinggian. “Dalam kontak tembak itu, Pratu Yani personel Tim 2 terkena kikisan peluru di tangan kiri dan kaki kanan sehingga mengalami pendarahan. Korban kemudian ditandu ke Pos Gurage di Distrik Gurage,” tuturnya.
Untuk membantu evakuasi serta mendukung pasukan Ambush menurut Teguh, personel dari Pos Gurage dikerahkan ke Kampung Yagonik, Distrik Gurage. Sekitar pukul 17.00 WIT, tim evakuasi dari Mulia yang dipimpin Dandim 1714/Puncak Jaya, letkol Inf Hendriatno tiba di lokasi menggunakan 4 unit kendaraan.
“Anggota yang terkena kikisan peluru langsung dievakuasi dan tiba di RSUD Mulia sekitar pukul 20.45 WIT untuk dilakukan perawatan medis,” ujarnya.
“Korban kemudian dievakuasi ke RSU Marthen Indey Jayapura. Saya sudah melihat korban, lukanya sudah dibersihkan dan tidak ada proyektil yang bersarang di tubuhnya,” sambungnya. 
Pelaku penembakan menurut Teguh diduga dari kelompok Philia yang dipimpin Oniara Wonda yang memiliki kekuatan 5 pucuk senjata api. 
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kepolisian untuk mengidentifikasi pelaku dan melakukan pengejaran. Awalnya anggota sudah melakukan pengejaran pasca kontak senjata namun karena sudah sore dan kondisi alam yang tidak memungkinkan, pengejaran tidak dilanjutkan,” pungkasnya.



Credit  JawaPos.com

Mencekam, TNI Terlibat Kontak Senjata, Ada yang Terluka


CB-  JAYAPURA- Kontak senjata kembali terjadi antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) di wilayah Philia, Sabtu (22/10).
Kontak senjata yang terjadi sekitar pukul 15.05 WIT di Kampung Guenggu, Distrik Gurage, Kabupaten Puncak Jaya, mengakibatkan seorang anggota TNI atas nama Pratu Yani mengalami luka ringan di kaki dan lengan akibat terserempet peluru. 
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Teguh Pudji Raharjo yang dikonfirmasi membenarkan adanya kontak senjata tersebut.
“Satu anggota kita mengalami luka ringan terkena kikisan peluru. Korban dalam keadaan baik dan sudah bisa kembali ke satuannya untuk melaksanakan tugas,” jelas Teguh seperti dikutip Cendrawasih Pos (Jawa Pos Group), Senin (24/10).
Kontak tembak dengan KKB ini menurut Teguh terjadi saat personel Tim 1 yang dipimpin Kapten Inf Wirahady bersama Letda Inf Tegar Aji dari Pos Maleo dan Letda Inf Zaenudin dari Pos Taipur  melaksanakan perjalanan ke Titik Kumpul. 
Sekitar pukul 15.00 WIT, perseonel dari Tim 2 dipimpin Lettu Inf Wahyu dari Pos Taipur dan Lettu Inf Agung (Dantimsus 1 Maleo) melaksanakan konsolidasi di Kampung Guenggu, Distrik Gurage.
Dalam konsolidasi tersebut, menurut Teguh, tiba-tiba terdengar bunyi tembakan dari atas ketinggian. “Dalam kontak tembak itu, Pratu Yani personel Tim 2 terkena kikisan peluru di tangan kiri dan kaki kanan sehingga mengalami pendarahan. Korban kemudian ditandu ke Pos Gurage di Distrik Gurage,” tuturnya. 
Untuk membantu evakuasi serta mendukung pasukan Ambush menurut Teguh, personel dari Pos Gurage dikerahkan ke Kampung Yagonik, Distrik Gurage. Sekitar pukul 17.00 WIT, tim evakuasi dari Mulia yang dipimpin Dandim 1714/Puncak Jaya, letkol Inf Hendriatno tiba di lokasi menggunakan 4 unit kendaraan. 
“Anggota yang terkena kikisan peluru langsung dievakuasi dan tiba di RSUD Mulia sekitar pukul 20.45 WIT untuk dilakukan perawatan medis,” ujarnya.
Pelaku penembakan, menurut Teguh, diduga dari kelompok Philia yang dipimpin Oniara Wonda yang memiliki kekuatan 5 pucuk senjata api. 
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kepolisian untuk mengidentifikasi pelaku dan melakukan pengejaran. Awalnya anggota sudah melakukan pengejaran pasca kontak senjata namun karena sudah sore dan kondisi alam yang tidak memungkinkan, pengejaran tidak dilanjutkan,” pungkasnya.


Credit  JawaPos.com