Kapal Selam Diesel Elektrik DSME 209 kedua diluncurkan di Galangan DSME, Okpo, Pulau Geoje, Korsel. (Dok. Dispen TNI AL)
Dua kapal tersebut adalah Kapal Selam Diesel Elektrik (KSDE) DSME-209 (H.7713) dan Kapal Selam Diesel Elektrik (KSDE) DSME-209 (H.7712). KSDE dipesan dari Korea Selatan.
"Pembangunan itu tiga tahun dari 2014. Yang pertama sudah diluncurkan Maret (2016), yang kedua kemarin. Setelah diluncurkan kapal akan diuji coba setahun di sana (Korea Selatan) sebelum dikirim ke Indonesia. Rencananya kapal pertama tiba Maret 2017, dan kedua tiba Oktober 2017," kata Kasubdispenum Dispenal Kolonel Laut Heddy Sakti saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (25/10).
Menurut Heddy, kapal selam tersebut akan digunakan untuk mengatasi ancaman terhadap pertahanan laut Indonesia. Kapal selam rencananya akan ditempatkan di Komando Armada RI kawasan Barat (Koarmabar), dan Komando Armada RI kawasan Timur (Koarmatim).
"Tugasnya (kapal selam) memperkuat AL seluruhnya. Penempatannya di Armatim ada, di Armabar ada. Kapal ketiga rencananya akan dibangun di PT PAL," kata Heddy.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya TNI Widodo didampingi Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Arie H. Sembiring telah meluncurkan KSDE DSME-209 kedua di Galangan DSME, Okpo, Pulau Geoje, Korea Selatan, Senin (24/10).
Peluncuran
Kapal Selam Diesel Elektrik DSME-209 di Korea Selatan, kemarin.
Dihadiri pejabat dari Indonesia, dan pihak DSME. (Dok. Dispen TNI AL)
|
Indonesia memesan tiga KSDE kelas Changbogo dari Pemerintah Korea Selatan dengan proses alih teknologi yaitu dari Galangan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).
Dua kapal pertama dibangun keseluruhan di DSME, sedangkan kapal selam ketiga akan diselesaikan di PT PAL. Mei lalu, pembangunan awal konstruksi kapal telah dilaksanakan dan selanjutnya akan dikirim ke Indonesia pada Desember mendatang untuk dikerjakan oleh tenaga ahli Indonesia di galangan PT PAL, Surabaya dengan cara joint section.
Pengadaan kapal perang menjadi prioritas dalam revisi Minimum Essential Force (MEF) 2015-2019 TNI AL. Langkah tersebut diambil untuk memenuhi kebutuhan alutsista guna mendukung visi World Class Navy.
"Indonesia mempunyai visi menjadi Poros Maritim Dunia, maka kehadiran TNI AL itu penting, bukan hanya hadir di pangkalan, tapi hadir di laut, baik di permukaan maupun di bawah permukaan," kata Heddy.
Pengganti Dewaruci
Selain kapal selam, TNI AL akan juga kedatangan kapal layar latih yang rencananya bernama KRI Bima Suci. Kapal ini akan menggantikan KRI Dewaruci yang telah berlayar sejak 1953.
Menhan Ryamizard Ryacudu didampingi Kasal Laksamana TNI Ade Supandi meluncurkan KRI Bima Suci di Spanyol. Kapal tersebut akan dioperasikan untuk mendukung proses pendidikan calon perwira TNI Angkatan Laut.
Peluncuran kapal ditandai dengan pemotongan pita dan penekanan tombol gauk di Galangan Kapal Freire, Spanyol, Senin (17/10) pada pukul 14.30 waktu setempat.
Kapal tersebut dibangun oleh Freire Shipyard, Spanyol. Saat menyampaikan sambutan, Ryamizard berharap pengerjaan pembuatan kapal layar latih itu dapat selesai sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Penyerahan kapal akan dilaksanakan pada Mei 2017 setelah dilakukan percobaan pelayaran dan pembangunan kapal dinyatakan selesai. Rencananya, KRI Bima Suci ini akan tiba di Indonesia pada Juli 2017 mendatang.
"Dengan kepercayaan yang diberikan, semoga momentum kerja sama antara Indonesia dan Spanyol dapat terus ditingkatkan," kata Ryamizard.
KRI Bima Suci sedang tahap pembangunan. KRI ini rencananya akan menjadi kapal latih pengganti KRI Dewaruci. (Dok. TNI AL)
|
Saat ini, kondisi kapal sudah sampai pada tahap pembangunan badan kapal dan pemasangan mesin. Setelah itu pembangunan akan dilanjutkan dengan pemasangan tiang, berbagai instalasi pendukung, dan pemasangan interior serta kelengkapan lainnya.
Menurut Laksamana Pertama Edi Sucipto, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut saat itu, sesuai rancangan teknis, kapal layar tiang tinggi itu memiliki ukuran panjang totalnya 111,20 meter, lebar 13,65 meter, kedalaman draft 5,95 meter, dan tinggi maksimal tiang layar 49 meter dari permukaan dek atas.
KRI Bima Suci merupakan kapal kelas Bark tiga tiang. Kapal ini akan memiliki 26 layar dengan luas keseluruhan layar 3.352 meter persegi. Ketinggian dek utamanya 9,20 meter dari permukaan laut.
"Keistimewaan kapal ini terletak pada instrumen navigasi pelayarannya yang lebih canggih, instrumen pemurnian air laut menjadi air tawar, hingga alat komunikasi dan data digitalnya," katanya.
Kapal tiang tinggi ini akan ditempatkan di dermaga tersendiri di lingkungan Markas Komando Armada RI Kawasan Timur TNI AL di Surabaya.
Credit CNN Indonesia