Credit Tempo.co
Habiskan Rp 2 Miliar, Relief Borobudur Menjelma Jadi Sebuah Kapal
Kapal ekspedisi Spirit of Majapahit tampak dari
atas dalam pelepasan kapal tersebut di Dermaga 21 Marina, Ancol,
Jakarta, 11 Mei 2016. Diperkirakana, biaya dalam pembuatan Kapal layar
kayu tersebut menghabiskan biaya sebesar 2 miliar rupiah. ANTARA FOTO
Rancangan kapal tersebut terinspirasi oleh relief yang berada di Candi Borobudur.
Dalam ornamen hias di kapal ini, terdapat Kalamakara pada empat sisi di dek nakhoda dan ukiran etnik, seperti yang terdapat di Candi Borobudur.
Kalamakara sendiri merupakan salah satu ornamen bentuk wajah raksasa, desain ornamentis yang selalu menghiasi bagian atas pintu candi-candi di Jawa. Bentuk Kalamakara merupakan salah satu wujud ornamen figuratif yang memiliki fungsi spiritual, yaitu sebagai pengusir roh jahat.
"Perakitan kapal ini menghabiskan dana sekitar Rp 2 miliar dan menghabiskan waktu 3 bulan dalam pembuatannya," kata Ketua Yayasan Majapahit Sumarwoto Soejono saat pelepasan kapal itu dari Dermaga 21, Pantai Marina Ancol, Jakarta Utara, Rabu, 11 Mei 2016.
Menurut nakhoda kapal Spirit of Majapahit, Muhamad Aming Asis, dalam perjalanannya ke beberapa kota, sebelum berakhir di Jepang, 10 orang yang akan ikut berlayar terdiri atas pelaut dari Makassar dan Jepang, mahasiswa, serta wartawan.
Kapal tersebut akan berlayar menuju beberapa tempat, seperti Pontianak, Brunei Darussalam, Filipina, Taiwan, dan Jepang sebagai tujuan terakhir. Kapal ini mengisi 1 ton solar untuk satu perjalanan menuju Pontianak dan 300 liter air bersih untuk persediaan air bersih.
Pada tujuan terakhir di Jepang, Spirit of Majapahit akan disambut Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra. Kemudian kapal itu akan dimuseumkan di Jepang, sebagai monumen diplomatik antara Indonesia dan Jepang.
Credit TEMPO.CO