JAKARTA, CB — Panglima
TNI Jenderal Gatot Nurmantyo merotasi sebanyak 1.059 prajurit yang
telah bertugas selama 1,5 bulan di Sumatera Selatan dalam penanganan
kabut asap. Rencananya, sebanyak 1.000 prajurit TNI akan diberangkatkan
menuju Sumatera Selatan.
"Saya percaya kalian prajurit Sapta Marga, menjunjung tugas untuk berbuat yang terbaik. Perhatikan kondisi keamanan, gunakan alat keselamatan kerja sesuai ketentuan untuk keselamatan diri dan tercapainya pelaksanaan tugas," ujar Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen Fransen G Siahaan saat membacakan amanat Panglima TNI, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Menurut Fransen, kebijakan ini diambil setelah Panglima TNI berbicara dengan Presiden Joko Widodo mengenai penanganan kabut asap di Sumatera dan Kalimantan.
Hingga saat ini, kondisi terparah kabut asap masih terjadi di Sumatera Selatan. Adapun untuk Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, Panglima TNI telah mengirimkan masing-masing 1.000 prajurit dibantu pasukan kewilayahan untuk melakukan pemadaman api.
"Kemarin, saat terakhir ditinjau oleh Panglima, Menko Polhukam. dan Presiden, di Sumsel kondisinya semakin masif, semakin tercemar. Tetapi, untuk tanggal 27 Oktober 2015, kita akan rotasi di Riau, lalu Kalsel dan kemudian Kalteng," kata Fransen.
Dalam amanatnya, Panglima TNI meminta semua prajurit bersinergi memanfaatkan berbagai potensi yang ada. Selain itu, kepada polisi militer yang ikut, diperintahkan untuk melakukan tindakan hukum apabila menemukan oknum pelaku pembakaran hutan yang tidak bertanggung jawab.
"Saya percaya kalian prajurit Sapta Marga, menjunjung tugas untuk berbuat yang terbaik. Perhatikan kondisi keamanan, gunakan alat keselamatan kerja sesuai ketentuan untuk keselamatan diri dan tercapainya pelaksanaan tugas," ujar Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen Fransen G Siahaan saat membacakan amanat Panglima TNI, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Menurut Fransen, kebijakan ini diambil setelah Panglima TNI berbicara dengan Presiden Joko Widodo mengenai penanganan kabut asap di Sumatera dan Kalimantan.
Hingga saat ini, kondisi terparah kabut asap masih terjadi di Sumatera Selatan. Adapun untuk Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, Panglima TNI telah mengirimkan masing-masing 1.000 prajurit dibantu pasukan kewilayahan untuk melakukan pemadaman api.
"Kemarin, saat terakhir ditinjau oleh Panglima, Menko Polhukam. dan Presiden, di Sumsel kondisinya semakin masif, semakin tercemar. Tetapi, untuk tanggal 27 Oktober 2015, kita akan rotasi di Riau, lalu Kalsel dan kemudian Kalteng," kata Fransen.
Dalam amanatnya, Panglima TNI meminta semua prajurit bersinergi memanfaatkan berbagai potensi yang ada. Selain itu, kepada polisi militer yang ikut, diperintahkan untuk melakukan tindakan hukum apabila menemukan oknum pelaku pembakaran hutan yang tidak bertanggung jawab.
Credit KOMPAS.com