MOSKOW (CB)
- Deputi juru bicara NATO, Carmen Romero
mengatakan, NATO tidak mempertimbangkan opsi untuk meningkatkan kehadiran
militernya di dekat Rusia. Pernyataan ini sekaligus membantah kabar yang
mengatakan NATO akan menempatkan pasukan di dekat perbatasan Rusia.
"Kami akan terus membahas langkah-langkah yang harus diambil untuk menghadapi tantangan keamanan, seperti mempersiapkan pertemuan puncak NATO di Warsawa pada Juli mendatang. Termasuk bagaimana untuk lebih memperkuat pertahanan kolektif melalui adaptasi jangka panjang. Tapi pada tahap ini, kita tidak membahas pilihan tertentu," kata Romero seperti dilansir dari laman Sputnik, Kamis (29/10/2015).
Menurut Romero, selama tahun lalu, NATO telah menerapkan Rencana Kesiapan Aksi yang disebut meningkatkan pertahanan kolektif terbesar sejak akhir Perang Dingin. Rencana aksi itu meliputi rotasi pasukan NATO di negara-negara sekutunya yang ada di timur dan membangun enam markas kecil baru di wilayah tersebut, serta program latihan intensif.
Sebelumnya dikabarkan NATO sedang mempertimbangkan untuk mengirim satu batalion hingga 1.000 tentara ke Polandia dan negara-negara Baltik seperti Estonoa, Latvia, dan Lithuania, serta mengerahkan batalion tunggal untuk seluruh wilayah.
"Kami akan terus membahas langkah-langkah yang harus diambil untuk menghadapi tantangan keamanan, seperti mempersiapkan pertemuan puncak NATO di Warsawa pada Juli mendatang. Termasuk bagaimana untuk lebih memperkuat pertahanan kolektif melalui adaptasi jangka panjang. Tapi pada tahap ini, kita tidak membahas pilihan tertentu," kata Romero seperti dilansir dari laman Sputnik, Kamis (29/10/2015).
Menurut Romero, selama tahun lalu, NATO telah menerapkan Rencana Kesiapan Aksi yang disebut meningkatkan pertahanan kolektif terbesar sejak akhir Perang Dingin. Rencana aksi itu meliputi rotasi pasukan NATO di negara-negara sekutunya yang ada di timur dan membangun enam markas kecil baru di wilayah tersebut, serta program latihan intensif.
Sebelumnya dikabarkan NATO sedang mempertimbangkan untuk mengirim satu batalion hingga 1.000 tentara ke Polandia dan negara-negara Baltik seperti Estonoa, Latvia, dan Lithuania, serta mengerahkan batalion tunggal untuk seluruh wilayah.
Moskow pun bereaksi. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, Moskow telah berulang kali memperingatkan tentang rencana dan ancaman yang ditimbulkan oleh peningkatan jumlah pasukan NATO diposisikan di sepanjang perbatasan barat Rusia.
Credit Sindonews