Serangan udara Rusia di Suriah dimulai sejak awal Oktober. (Reuters/Ammar Abdullah)
Bila laporan tersebut dikonfirmasi, tragedi yang terjadi Senin malam itu menjadi insiden pertama kematian pasukan Rusia sejak memulai serangan udara di Suriah dalam rangka mendukung Presiden Bashar al-Assad awal Oktober lalu.
Kantor berita milik Rusia, RIA, mengutip pernyataan kedutaan besar Rusia di Damaskus bahwa tidak ada informasi laporan kematian. Sementara itu, pejabat Suriah belum berkomentar perihal ini.
Direktur kelompok pemantau HAM Syrian Observatory, Rami Abdulrahman, mengatakan sumber-sumbernya di lapangan telah membenarkan tewasnya tentara Rusia, namun tak menyebutkan angka pasti. Dirinya percaya mereka bukan tentara reguler, melainkan sukarelawan.
Menurut sumber propemerintah yang akrab dengan militer di Suriah, sedikitnya 20 warga Rusia berada di pos wilayah Nabi Younis yang diterjang meriam.
"Kemungkinannya 90 persen bahwa meriam itu ditembakkan oleh militan," tutur sumber, merujuk kepada kelompok pemberontak yang tengah digempur oleh pasukan Suriah bersama pasukan Hizbullah asal Libanon dan pasukan Iran.
Kremlin menerangkan tidak ada pasukan Rusia yang bertempur di Suriah, namun ada sejumlah pelatih dan penasihat yang bekerja bersama militer Suriah, serta pasukan penjaga pangkalan-pangkalan Rusia di Suriah barat.
Masih menurut Kremlin, mereka juga tak mengakui merekrut dan menempatkan tentara sukarelawan di Suriah.
Credit CNN Indonesia