Rabu, 28 Oktober 2015

Ribuan Prajurit Gelar Salat Minta Hujan di Markas TNI Pagi Ini



CB, Jakarta - TNI menurunkan ribuan prajuritnya untuk membantu menangani kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah daerah. Tak cuma bergelut langsung dengan titik api, para prajurit TNI tersebut juga diminta melaksanakan salat Istisqo atau salat meminta hujan.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bersama jajarannya akan melaksanakan salat Istisqo secara berjamaah pagi hari ini, Rabu (28/10/2015). Salat ini akan diikuti Kepala Staf TNI AD Jenderal Moelyono, Kepala Staf TNI AU Marsekal Agus Supriatna, Kepala Staf TNI AL Laksamana Ade Supandi, dan diikuti ribuan prajurit TNI lain.

Dalam salat tersebut, mereka akan meminta turunnya hujan di daerah Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera dan Papua kepada Sang Ilahi. Rencananya Plaza Mabes TNI di Cilangkap, Jakarta Timur akan dijadikan sebagai tempat berlangsungnya salat berjamaah.

Sebelumnya, seribuan pasukan TNI yang masuk dalam Satgas Pemadam Kebakaran Hutan dan Lahan mendarat di Lapangan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru pada Selasa 27 Oktober. Baru saja menghirup udara berasap, 1.000 pasukan tersebut langsung melaksanakan salat Istisqo atau salat meminta hujan di lanud.

Begitu keluar dari Hercules, mereka langsung meletakkan peralatan seperti senjata dan tas. Selanjutnya, satu per satu prajurit mengambil wudu. Seribuan personel ini terlebih dulu melaksanakan salat zuhur di Base Ops Shelter Charlie, Lanud Roesmin Nurjadin, diimami Basori Abdul Kadir.

Danrem Wirabima 031 Wirabima yang juga Kepala Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan, Brigjen TNI Nurendi mengatakan, 1.000 prajurit ini merupakan pengganti 1.000 personel lainnya yang telah ditarik pada Selasa kemarin.

Dia menjelaskan, seribuan prajurit ini bakal ditempatkan di sejumlah kawasan kebakaran lahan di Riau dan melakukan patroli. Pasukan ini dibawa Hercules dan pesawat jenis CN-295.

Mereka dipimpin langsung oleh Kolonel Infanteri Dendi Suryadi. Gelombang pasukan kedua ini setingkat satuan setingkat batalyon.

"Fokus mereka adalah memadamkan api. Patroli juga dimaksimalkan agar tidak ada lagi pembakar lahan yang coba-coba menyulut api di lahan yang sudah dipadamkan. Ribuan pasukan ini juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan," ucap Nurendi.


Credit  Liputan6.com