Rabu, 21 Oktober 2015

Jalesveva Jayamahe! Ini Kapal Canggih Terbaru TNI AL KRI Spica-934


Jalesveva Jayamahe! Ini Kapal Canggih Terbaru TNI AL KRI Spica-934
Foto: dok. Dispen AL


Prancis - TNI Angkatan Laut (AL) mempunyai kapal baru jenis survei hidro-oseanografi, yakni KRI Spica-934. Kapal canggih ini akan memperkuat TNI AL untuk mendukung program pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Penggunaan kapal ini diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi di galangan kapal OCEA Shipyard Company, Les Sables d'Olone, Prancis, Sabtu (17/10/2015). Peresmian dilaksanakan melalui prosesi commissioning berupa upacara yang diawali dengan tradisi penamaan kapal (shipnamming) yang dilakukan oleh Ny Endah Ade Supandi, selaku ibu kandung kapal, dengan tata tradisi memecahkan kendi di lambung kapal tersebut sebagai pertanda kelahiran kapal.

Dalam upacara peresmian itu, Laksamana Ade Supandi selaku inspektur upacara menyampaikan sambutan mewakili Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu. Dia menyatakan KRI Spica-934 resmi masuk ke dalam jajaran kekuatan pertahanan Indonesia.

Dijelaskan Laksamana Ade Supandi, KRI Spica-934 ini diambil dari nama salah satu bintang yang menjadi acuan bernavigasi. Kapal bantu hidro-oceanografi (BHO) ini memiliki peralatan survei hingga ke kedalaman 6.000 meter di bawah permukaan laut.
Laksamana Ade Supandi saat meresmikan KRI Spica-934 (dok. Dispen AL)


KRI Spica-934 yang dibuat di galangan kapal OCEA Dossier, di Les Sables-d'Olonne, Prancis, ini memiliki kecepatan maksimum 14 knots, panjang 60 meter dan bobot kosong 500 ton. Kapal ini mampu menghadapi gelombang laut sampai level sea state six, mampu menampung 30 awak dan 16 personel tambahan, serta mampu berlayar terus-menerus selama 20 hari.

KRI Spica-934, lanjut Laksamana Ade Supandi, adalah kapal survei hidrografi canggih kedua yang dimiliki TNI AL setelah KRI Rigel-933. Spesifikasi teknis keduanya hampir sama.

Ditambahkan Laksamana Ade Supandi, KRI Spica-934 fungsi asasinya merupakan kapal riset dan survei hidro-oseanografi (Oceanographic Offshore Support Vessel/OSV). Meski begitu, kapal ini juga dapat menjalankan peran sebagai kapal patroli. Soalnya kapal ini dibekali kanon PSU Rheinmetall kaliber 20 mm pada haluan, serta dua pucuk SMB (senapan mesin berat) M2HB kaliber 12,7 mm di geladak buritan.

Sebagai elemen inti dari fitur kapal ini adalah perlengkapan penunjang misi oseanografi. KRI Spica-934 dilengkapi perangkat single beam echo sounder jenis Kongsberg's EA600 dan multibeam systems EM2040 dan EM302. Lebih canggih lagi, setiap OSV dibekali autonomous underwater vehicle (AUV). Perangkat yang kerap disebut ROV (remotely operated vehicle) ini sanggup mengemban misi survei bawah air hingga kedalaman 6.000 meter.

Laksamana Ade Supandi berpesan kepada Komandan KRI Spica-934 dan kru kapal agar mempertahankan kesiapan kondisi teknis kapal sebelum menjalani pelayaran dari Prancis menuju Tanah Air. Mereka juga dituntut bisa memelihara kemampuan dalam memahami peralatan canggih yang ada di kapal dengan memanfaatkan hasil pelatihan selama di Prancis dan bertukar pengalaman dengan tenaga ahli dari galangan.

"Kemampuan kapal ini menjadikan kekuatan pertahanan matra laut semakin kokoh dalam menunjang program pemerintah sebagai poros maritim dunia," ujar Laksamana Ade Supandi dalam rilis yang diterima detikcom dari Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama M Zainudin, Rabu (21/10/2015).

Laksamana Ade Supandi mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait proses pengadaan KRI Spica-934 ini. Di antaranya pihak galangan OCEA, Komandan Satgas Proyek Pengadaan Kapal BHO TNI AL Kolonel Laut (P) Budi Purwanto dan jajaran satgas yang telah mengawasi jalannya pembangunan kapal, dan memberi masukan kepada pihak galangan serta melatih awak kapal. Selain itu juga kepada pihak KBRI yang dihadiri Wakil Kepala Perwakilan RI dan Kantor Atase Pertahanan yang diwakili oleh Kolonel CZI Jaka Tandang, maupun masyarakat Indonesia di Perancis yang membuat satgas dan kru kapal mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar selama beberapa tahun berada di Perancis.

Diperkirakan KRI Spica-934 akan tiba di Jakarta dalam pelayarannya dari Perancis pada pertengahan bulan November 2015 mendatang. Kapal ini akan singgah di beberapa negara untuk bekal ulang.

Selamat datang, KRI Spica-934. Jalesveva Jayamahe!


Credit  detiknews