Rabu, 21 Oktober 2015

Setelah 45 Tahun, Menlu Arab Saudi Berkunjung ke Indonesia


Setelah 45 Tahun, Menlu Arab Saudi Berkunjung ke Indonesia Menlu Arab Saudi terakhir kali bertandang ke Indonesia pada 1970. Kala itu, jabatan Menlu Arab Saudi dipegang langsung oleh Raja Faisal bin Abdulaziz Al-Saud. (CNN Indonesia/Hanna Azarya Samosir)
 
 
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno LP Marsudi, menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel bin Ahmed Al Jubier, di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (20/10). Ini merupakan lawatan pertama Menlu Arab setelah 45 tahun.

"Ini merupakan kunjungan bilateral Menteri Arab Saudi yang pertama setelah tahun 1970. Sudah 45 tahun Menlu Saudi tidak ke Indonesia," ujar Retno sesaat setelah mengadakan pertemuan bilateral dengan Jubier.

Menlu Arab Saudi terakhir kali bertandang ke Indonesia pada 1970. Kala itu, jabatan Menlu Arab Saudi dipegang langsung oleh Raja Faisal bin Abdulaziz Al-Saud.


Menurut Retno, lawatan Jubier kali ini merupakan momen perbaikan hubungan kedekatan antara Arab Saudi dan Indonesia.

"Kalau kita berbicara Arab Saudi, kita merasa dekat, tapi Menlu Arab Saudi tidak berkunjung ke Indonesia selama 45 tahun, itu kurang menunjukkan rasa kedekatan. Hal itulah yang sedang berusaha kita perbaiki," tutur Retno.

Arab Saudi juga mengirimkan satu delegasi selain Menlu. Delegasi yang dipimpin oleh Menteri Kesehatan Arab Saudi, Khalid Al-Falih, ini lebih menekankan pada diplomasi kerja sama investasi dan bisnis.

"Dalam hal ini, Menkes Saudi memerankan posisi sebagai CEO Aramco, bersama investment fund dan development fund Saudi. Mereka mengadakan pertemuan dengan counterpart mereka, Pertamina dan Menteri ESDM," tutur Retno.

Berdasarkan perbincangan Retno dan Jubeir, Arab Saudi membidik investasi di Indonesia dalam bidang refinery, petrokimia, ekspor untuk CPO, dan pariwisata.

Sementara itu, Indonesia juga ingin meningkatkan ekspor ke Arab Saudi.

"Kita banyak mengekspor hasil otomotif. Saya juga berbicara mengenai masalah produk industri strategis kita dan sudah ada matriks mengenai kerja samanya dan beliau menyepakati untuk menindaklanjuti," kata Retno.

Dalam kesempatan tersebut, Retno juga kembali menyampaikan keinginan pemerintah untuk membuka cabang Bank Negara Indonesia di Jeddah.

Credit  CNN Indonesia