TOKYO (CB) – Jepang baru-baru ini memamerkan kekuatan
angkatan lautnya, termasuk menghadirkan kapal perang terbesarnya yakni
Izumo yang mampu membawa beberapa helikopter. Armada Ketiga Amerika
Serikat (AS) dilaporkan turut hadir pada acara ulasan armada dan manuver
kapal perang Jepang di Teluk Sagami tersebut.
Dalam manuvernya, Tim Pasukan Keamanan Maritim Jepang (JMSDF) juga memamerkan kapal penjelajah, kapal angkut besar, kapal perusak, dan kapal selam. Acara pameran armada militer AL Jepang diadakan setiap tiga tahun sekali.
Izumo menjadi kapal perang yang paling menarik perhatian pada acara itu. Kapal sepanjang 250 meter tersebut memiliki spesifikasi dapat mengangkut helikopter-helikopter tempur Jepang. Kapal Izumo diketahui merupakan kapal perang terbesar Jepang yang dibangun sejak Perang Dunia II, dan terus dikembangkan.
Pameran yang diadakan AL Jepang itu seakan menjawab kebijakan yang diusulkan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dan telah disetujui parlemennya yakni undang-undang yang mengizinkan angkatan bersenjata terlibat konflik di luar negeri.
Jepang di bawah pemerintahan PM Abe telah mengadopsi konstitusi yang memungkinkan militer Jepang terlibat aktivitas militer di luar negeri. Namun, tidak sedikit juga warga Jepang yang menentang UU Militer terbaru tersebut.
Sementara itu, kapal induk AS, USS Ronald Reagan ikut ambil bagian dalam acara yang digelar Angkatan Laut Jepang tersebut. Kapal induk AS itu sudah tiba di Pelabuhan Yokosuka sejak 1 Oktober 2015.
PM Abe bahkan turut menaiki kapal induk USS Ronald Reagan layaknya seorang turis yang sedang dipandu dalam sebuah tur.
Kunjungan Abe itu didampingi pejabat AL AS, Laksamana Nora Tyson, yang telah diangkat menjadi Komandan Armada Ketiga Pasifik Timur AS tahun ini.
”Kehadiran Laksamana Tyson di sini hanyalah sebuah pengakuan bahwa kami berupaya untuk menjadi sefleksibel mungkin untuk menjaga banyak opsi kerjasama dengan Jepang, sehingga kita dapat seresponsif mungkin mengirimkan bantuan,” ujar Kepala Operasi AL AS, John Richardson, seperti diwartakan Russia Today, Selasa (20/10/2015).
Sebagaimana diketahui, AS dan Jepang selama ini berkonflik dengan China soal sengketa Laut China Selatan. AS menentang proyek reklamasi dan klaim China atas Laut China Selatan, dan Jepang menyatakan siap membantu AS.
Dalam manuvernya, Tim Pasukan Keamanan Maritim Jepang (JMSDF) juga memamerkan kapal penjelajah, kapal angkut besar, kapal perusak, dan kapal selam. Acara pameran armada militer AL Jepang diadakan setiap tiga tahun sekali.
Izumo menjadi kapal perang yang paling menarik perhatian pada acara itu. Kapal sepanjang 250 meter tersebut memiliki spesifikasi dapat mengangkut helikopter-helikopter tempur Jepang. Kapal Izumo diketahui merupakan kapal perang terbesar Jepang yang dibangun sejak Perang Dunia II, dan terus dikembangkan.
Pameran yang diadakan AL Jepang itu seakan menjawab kebijakan yang diusulkan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dan telah disetujui parlemennya yakni undang-undang yang mengizinkan angkatan bersenjata terlibat konflik di luar negeri.
Jepang di bawah pemerintahan PM Abe telah mengadopsi konstitusi yang memungkinkan militer Jepang terlibat aktivitas militer di luar negeri. Namun, tidak sedikit juga warga Jepang yang menentang UU Militer terbaru tersebut.
Sementara itu, kapal induk AS, USS Ronald Reagan ikut ambil bagian dalam acara yang digelar Angkatan Laut Jepang tersebut. Kapal induk AS itu sudah tiba di Pelabuhan Yokosuka sejak 1 Oktober 2015.
PM Abe bahkan turut menaiki kapal induk USS Ronald Reagan layaknya seorang turis yang sedang dipandu dalam sebuah tur.
Kunjungan Abe itu didampingi pejabat AL AS, Laksamana Nora Tyson, yang telah diangkat menjadi Komandan Armada Ketiga Pasifik Timur AS tahun ini.
”Kehadiran Laksamana Tyson di sini hanyalah sebuah pengakuan bahwa kami berupaya untuk menjadi sefleksibel mungkin untuk menjaga banyak opsi kerjasama dengan Jepang, sehingga kita dapat seresponsif mungkin mengirimkan bantuan,” ujar Kepala Operasi AL AS, John Richardson, seperti diwartakan Russia Today, Selasa (20/10/2015).
Sebagaimana diketahui, AS dan Jepang selama ini berkonflik dengan China soal sengketa Laut China Selatan. AS menentang proyek reklamasi dan klaim China atas Laut China Selatan, dan Jepang menyatakan siap membantu AS.
Credit Okezone