Ilustrasi masjid. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Kelompok Jamaah Tabligh, menurut laman The Sunday Telegraph sebagaimana dilansir dari Premier Christian Radio, Minggu, 25 Oktober 2015, telah dituduh oleh beberapa pihak sebagai pintu gerbang menuju terorisme, meski beberapa ahli mengatakan kelompok tersebut adalah sebuah organisasi damai.
"Kelompok ini merupakan cabang yang sangat konservatif yang tidak berpikir Muslim dan non-Muslim harus berintegrasi,' demikian seperti yang dilaporkan situs TST. "Kelompok ini mengusulkan mega-masjid yang berukuran tiga kali ruang lantai Katedral St Paulus."
Masjid, yang diusulkan itu berada di dekat Olympic Park di London Timur, disebut dapat menampung sekitar 9.300 umat di ruang salat serta 2.000 orang di aula lain. Upaya Jamaah Tabligh sempat ditolak Dewan Newham pada Desember 2012 ketika mereka diberitahu kalau bangunan itu terlalu besar.
Pada 2014, Jamaah Tabligh mengajukan banding dan penyelidikan publik selama tiga minggu dilakukan. Hasil penyelidikan itu diserahkan kepada pemerintah pada awal tahun 2015 namun berita baru dimunculkan ke permukaan saat ini karena sifat proposal yang dianggap sensitif bagi warga.
The Sunday Telegraph melaporkan bahwa -sumber-sumber yang dekat dengan Communities Secretary, Greg Clark, mengatakan ia telah membuat keputusan akhir untuk memblokir ide tersebut. Jamaah Tabligh saat ini memiliki masjid sementara yang dikatakan mampu menampung 2.500 jamaah.
Sementara Alan Craig, mantan anggota Dewan Newham yang memimpin kampanye melawan pendirian mega-masjid tersebut mengatakan: "Ini adalah berita fantastis. Selama satu setengah dekade Jamaah Tabligh telah dipaksa berhenti dengan yang upaya mereka lakukan, tapi akhirnya berakhir."
Credit TEMPO.CO