Bertambahnya korban jiwa disebabkan
oleh jaringan komunikasi yang terputus di pegunungan Hindu Kush,
Afghanistan, lokasi pusat gempa. (REUTERS/Danish Ismail)
Dilansir dari Reuters, bertambahnya korban jiwa disebabkan oleh jaringan komunikasi yang terputus di pegunungan Hindu Kush, Afghanistan, lokasi pusat gempa bumi.
"Mereka terjatuh dan terinjak-injak oleh pelajar yang berlarian menyelamatkan diri," kata Abdul Razaq Zinda, pimpinan Badan Penanggulangan Bencana Afghanistan.
Gelombang gempa juga melanda New Delhi yang berada di utara India dan berdekatan dengan utara Pakistan.
Ratusan orang berusaha menyelamatkan diri dari bangunan yang runtuh, meski hingga saat ini pejabat setempat belum melaporkan adanya korban jiwa di India.
"Kami sangat ketakutan… Kami melihat orang berlarian keluar gedung dan kami hanya bisa mengingat Tuhan," kata wartawan Pakistan, Zubair Khan, melalui sambungan telepon di utara Islamabad.
"Saya sedang berada di dalam mobil dan merasakan guncangan yang hebat."
Gempa berkedalaman 213 kilometer itu berpusat 254 kilometer dari timur laut Kabul, di area terpencil pegunungan Hindu Kush.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat, USGS, sempat mencatat kekuatan gempa sebesar 7,7 sebelum merevisinya menjadi 7,6 dan 7,5 skala Richter.
Lebih dari sepuluh tahun lalu, gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengguncang utara Pakistan pada 8 Oktober 2005 sehingga menewaskan 75 ribu orang.
Di Afghanistan, 33 orang dilaporkan tewas, termasuk 12 orang siswi di Takhar, tujuh orang di Nangarhar, dua orang di Nuristan, tiga di Kunar dan sembilan di Badakhshan.
Komunikasi Terputus
Di Pakistan, 102 orang dilaporkan tewas hingga malam tadi, banyak korban jiwa yang berasal dari perbatasan di utara dan timur laut Afghanistan.
Kawasan yang dilanda gempa paling para adalah di utara Chitral, di mana 20 orang tewas, menurut keterangan resmi dari pihak kepolisian.
Seorang wartawan lainnya, Gul Hammad Farooqi, mengatakan kalau rumahnya telah rata dengan tanah akibat guncangan gempa.
"Saya sempat terlempar ke pinggir jalan akibat guncangan gempa. Saya tidak menyangka kejadian ini bisa terjadi," kata Farooqi.
"Rumah saya telah runtuh, tapi saya bersyukur karena sempat menyelamatkan diri bersama keluarga."
Di kawasan selatan Peshwar, dua orang tewas dan 150 orang terluka. Saat ini korban selamat sudah mendapat penangan medis.
Di Afghanistan, sejumlah pihak terus menangani korban dan memperbaiki jaringan komunikasi yang terputus.
"Kami belum tahu kepastian jumlah korban karena jaringan komunikasi masih terputus," kata perwakilan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) di Kabul.
Gubernur Badakhshan, Shah Waliullah Adib, sempat menyatakan kalau sekitar 400 rumah telah rata dengan tanah akibat guncangan gempa.
"Saat ini kami terus mengumpulkan informasi mengenai jumlah korban dan kerusahan," kata Adib.
Gempa bumi ini terjadi tepat enam bulan setelah gempa di Nepal pada April lalu. Sekitar 9.000 orang tewas dan 900 ribu rumah rata dengan tanah setelah kejadian tersebut.
Pegunungan Hindu Kush merupakan pegunungan yang masih aktif. Gempa bumi yang saat ini terjadi disinyalir merupakan rentetan gempa yang menjalar di bawah laut India sehingga menyebabkan pergeseran tektonik.
Credit CNN Indonesia