Kamis, 22 Oktober 2015

Negara Arab ajukan resolusi UNESCO terkait Al Aqsa


Negara Arab ajukan resolusi UNESCO terkait Al Aqsa
Kompleks Al Aqsa di Yerusalem (Reuters)
 
Paris (CB) - Sekelompok negara Arab membuat marah Israel dengan mengirimkan rancangan resolusi kepada badan kebudayaan PBB, UNESCO, menyatakan Tembok Barat Yerusalem -tepat paling suci bagi orang Yahudi berdoa- adalah bagian tidak terpisahkan dari gugus Masjid Al-Aqsa.

Gugus pusat ketegangan itu, yang dianggap suci oleh umat Islam dan Yahudi, terletak di sudut tenggara Kota Tua di wilayah Yerusalem timur, yang dicaplok Israel.

Umat Islam menyebutnya Al-Haram al-Sharif, sementara orang Yahudi menyebutnya Temple Mount, yang menjadi tempat kuil pertama dan kedua.

Tembok Barat itu terletak berdekatan dengan lapangan luas. Tembok Barat adalah tempat paling suci tempat orang Yahudi dibolehkan berdoa karena tidak diizinkan beribadah di gugus itu.

Bentrokan antara polisi Israel dan pemrotes Palestina di kompleks itu pada September secara luas diperkirakan telah menyebabkan gelombang kekerasan mematikan di Israel dan Palestina saat ini.

Dalam rancangan yang dilihat oleh AFP, Selasa, Aljazair, Mesir, Kuwait, Maroko, Tunisia dan Uni Emirat Arab mengutuk tindakan Israel di kompleks itu, termasuk kebijakan membatasi akses jamaah Muslim selama perayaan Idul Fitri bulan lalu atas kehawatiran keamanan.

Disebutkan juga bahwa "Buraq Plaza (nama yang diberikan untuk alun-alun di depan Tembok Barat) merupakan bagian integral dari Masjid Al Aqsa Masjid / Al Haram Al-Sharif."

Rancangan itu akan diajukan dalam pemungutan suara pada Rabu atau Kamis yang diikuti 58 anggota dewan eksekutif UNESCO.


Klaim Sejarah

Israel mengecam pernyataan itu sebagai "usaha yang jelas untuk mendistorsi sejarah".

"Temple Mount dan Tembok Barat di jantung Jerusalem tempat dasar sejarah Yahudi. Ini adalah fakta tak terbantahkan dari sejarah," kata Wakil Menteri Luar Negeri Tzipi Hotovely.

Kepala UNESCO Irina Bokova, Selasa, menyatakan keprihatinan atas masalah ini.

"Dia menyesalkan proposal baru-baru ini yang sedang dibahas oleh dewan eksekutif UNESCO yang bisa dilihat mengubah status Kota Tua Jerusalem dan tembok-temboknya, yang tercantum dalam daftar Warisan Dunia UNESCO, dan yang lebih lanjut bisa menghasut ketegangan," kata badan PBB dalam sebuah pernyataan.

"Direktur jenderal meminta dewan eksekutif UNESCO untuk mengambil keputusan yang tidak makin mengobarkan ketegangan di lapangan dan yang mendorong penghormatan kesucian tempat suci itu."

Gugua Al-Aqsa adalah sebuah lapangan seluas 14 hektar (35-acre) persegi panjang di sudut barat daya Kota Tua yang dicaplok oleh Israel dalam Perang Enam Hari 1967 dan kemudian dijajah dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui secara internasional.

Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibukota tak terbagi, tetapi Palestina menginginkan sektor timur sebagai ibukota negara masa depan mereka.

Diyakini sebagai lokasi di mana Nabi Muhammad melakukan perjalanan malam ke surga, tempat itu adalah situs ketiga paling suci dalam Islam setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah, yang keduanya ada di Arab Saudi.

Tempat itu juga dihormati sebagai situs paling suci dalam Yudaisme karena menjadi lokasi kuil pertama dan kedua.

"Umat yahudi diperbolehkan untuk memasuki kompleks itu sendiri, tetapi dilarang berdoa di sana karena takut memicu ketegangan dengan jamaah Muslim.

Saat ini, situs paling suci tempat orang Yahudi dapat berdoa adalah Tembok Barat - sisa-sisa terakhir dari pendukung dinding kompleks kuil kedua.

Credit  ANTARA News