Gripen, pesawat tempur generasi 4++
buatan Swedia, yang merupakan salah satu calon pengganti F5 Tiger TNI
AU. Gripen menawarkan beragam keunggulan mulai dari biaya operasional
yang murah, hingga Transfer of Technology hingga 100%. Gripen bersaing
ketat dengan Typhoon, Rafale, F16 Viper dan SU-35. Gripen.com
Gripen digunakan sejumlah negara
seperti Swedia, Hungaria, Republik Cek, Afrika Selatan dan Thailand.
Gripen memiliki 2 varian pesawat A dan C dengan kursi tunggal, sedangkan
B dan D merupakan versi tandem. Saab sebagai industri perancang Gripen
menawarkan kepada TNI AU JAS-39E (varian kursi tunggal) dan JAS-39E
(varian kursi tandem). Saabgripen.com
Biaya operasional Gripen paling
rendah di antara SU-35, Typhoon, dan F16. Salah satu keunggulan yang
ditawarkan adalah Gripen sanggup mendarat di atas jalan raya di seluruh
Indonesia, dan menawarkan rudal udara jarak jauh MBDA Meteor dan rudal
jarak pendek IRIS-T. Saabgripen.com
Jika Indonesia jadi mengadopsi
Gripen, harus diperhatikan masalah hampir sebagian besar jeroan Gripen
bukan buatan Swedia. Mesin pesawat ini buatan Amerika, General Electric
F414G, yang sangat rawan embargo politik. Saab.com
Saab merancang Gripen dengan
teknologi yang sangat canggih dan terintegrasi, salah satunya penggunaan
radar AESA (Active Electronically-Scanned Array). Gripen mampu berbagi
data dan sasaran dengan radar yang berada di darat, sehingga cakupan
informasi pertempuran dapat dilakukan secara real time. Saabgripen.com
Berikut ini kemampuan teknis dari
pesawat Gripen, kecepatan terbang mencapai mach 2 dengan combat radius
mencapai 800 km saja, namun jika harus terbang ferry mencapai jarak
3.200 Km. Ketinggian terbang mencapai 15 km, dengan tekanan beban
gravitasi mencapai 9 G. Saabgripen.com
Credit tempo.co