Prajurit Korea Selatan patroli di dekat perbatasan desa Panmunjom yang memisahkan Korea sejak Perang Korea, di Paju, sebelah utara Seoul, Korea Selatan, Minggu (14/6). AP Photo/Lee Jin-man
CB, Militer Korea Utara
menembaki seorang anggotanya di desa yang menjadi wilayah gencatan
senjata usai Perang Korea di Panmunjom setelah berusaha membelot ke
Korea Selatan.
Insiden yang berlangsung pada Senin sore, 13 November 2017 itu, mengakibatkan tentara berpangkat rendah itu mengalami luka di bahu dan sikunya. Menurut tentara Korea Selatan, dia berlumuran darah saat melintas wilayah perbatasan yang dikenal sebagai Area Keamanan Bersama. Ini peristiwa yang jarang terjadi di kawasan Panmunjom.
"Militer kami telah menyelamatkan seorang tentara Korea Utara setelah dia menyeberang dari pos Korea Utara menuju Rumah Kebebasan kami," kata Kepala Staf Gabungan Seoul atau JCS, seperti yang dilansir Channel News Asia pada 14 November 2017.
Menurut seorang pejabat JCS, tentara Korea Selatan mendengar sebuah tembakan dan kemudian menyelamatkan tentara yang tidak bersenjata tersebut. Tentara Korea Utara yang terluka itu kemudian dievakuasi ke rumah sakit swasta oleh helikopter PBB.
Hye Sook Kim, orang yang selamat dari Kamp Tahanan Politik Gwalliso, memaparkan pengalamannya di Seminar "Jalan Panjang Penegakan dan Penghormatan HAM di Korea Utara" di Jakarta (29/4). TEMPO/Natalia Santi
Identitas tentara Korea Utara yang membelot itu belum diketahui. Satu-satunya identitasnya adalah seragam militer yang dipakainya yang menunjukkan pangkatnya.
Pejabat militer dari Utara dan Selatan sering menggunakan Panmunjom di masa lalu untuk melakukan pembicaraan. Tidak seperti daerah perbatasan lainnya, Panmunjom tidak diperkuat dengan ladang ranjau dan kawat berduri dan perbatasannya ditandai hanya dengan pembatas beton rendah.
Wilayah itu sering dijadikan sebagai tempat penyeberangan bagi puluhan tentara Korea Utara yang selama ini melarikan diri ke Selatan dalam beberapa dekade. Pada Juni lalu, dua tentara Korea Utara melintasi perbatasan dan lari ke Korea Selatan.
Lebih dari 30.000 warga sipil Korea Utara juga telah meninggalkan tanah air mereka sejak kedua negara terbentuk pada tahun 1948. Sebagian besar mereka melarikan diri melintasi perbatasan Korea Utara dengan Cina dan pindah ke negara ketiga untuk mencari jalan ke Korea Selatan.
Insiden yang berlangsung pada Senin sore, 13 November 2017 itu, mengakibatkan tentara berpangkat rendah itu mengalami luka di bahu dan sikunya. Menurut tentara Korea Selatan, dia berlumuran darah saat melintas wilayah perbatasan yang dikenal sebagai Area Keamanan Bersama. Ini peristiwa yang jarang terjadi di kawasan Panmunjom.
"Militer kami telah menyelamatkan seorang tentara Korea Utara setelah dia menyeberang dari pos Korea Utara menuju Rumah Kebebasan kami," kata Kepala Staf Gabungan Seoul atau JCS, seperti yang dilansir Channel News Asia pada 14 November 2017.
Menurut seorang pejabat JCS, tentara Korea Selatan mendengar sebuah tembakan dan kemudian menyelamatkan tentara yang tidak bersenjata tersebut. Tentara Korea Utara yang terluka itu kemudian dievakuasi ke rumah sakit swasta oleh helikopter PBB.
Hye Sook Kim, orang yang selamat dari Kamp Tahanan Politik Gwalliso, memaparkan pengalamannya di Seminar "Jalan Panjang Penegakan dan Penghormatan HAM di Korea Utara" di Jakarta (29/4). TEMPO/Natalia Santi
Identitas tentara Korea Utara yang membelot itu belum diketahui. Satu-satunya identitasnya adalah seragam militer yang dipakainya yang menunjukkan pangkatnya.
Pejabat militer dari Utara dan Selatan sering menggunakan Panmunjom di masa lalu untuk melakukan pembicaraan. Tidak seperti daerah perbatasan lainnya, Panmunjom tidak diperkuat dengan ladang ranjau dan kawat berduri dan perbatasannya ditandai hanya dengan pembatas beton rendah.
Wilayah itu sering dijadikan sebagai tempat penyeberangan bagi puluhan tentara Korea Utara yang selama ini melarikan diri ke Selatan dalam beberapa dekade. Pada Juni lalu, dua tentara Korea Utara melintasi perbatasan dan lari ke Korea Selatan.
Lebih dari 30.000 warga sipil Korea Utara juga telah meninggalkan tanah air mereka sejak kedua negara terbentuk pada tahun 1948. Sebagian besar mereka melarikan diri melintasi perbatasan Korea Utara dengan Cina dan pindah ke negara ketiga untuk mencari jalan ke Korea Selatan.
Credit TEMPO.CO
Mencoba Membelot, Tentara Korut Ditembak Dekat Perbatasan Korsel
SEOUL
- Militer Korea Selatan (Korsel) menuturkan seorang, tentara Korea
Utara (Korut) ditembak oleh temannya sendiri di dekat perbatasan Korsel
dan Korut. Tentara Korut tersebut ditembak saat hendak membelot ke
Korsel.
Menurut keterangan militer Korsel, insiden tersebut terjadi di desa Panmunjom yang berada di dekat zona demiliterisasi kedua negara. Meski terluka, tentara Korut tersebut tetap berhasil menyeberang ke wilayah Korsel.
"Militer kami telah mengevakuasi seorang tentara Korut, setelah dia menyeberang dari sebuah pos Korut menuju Freedom House kami," kata militer Korsel dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (13/11).
"Pembelot itu dibawa ke rumah sakit setelah ditembak oleh seorang tentara Korut lainnya," sambungnya, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Pembelotan personel militer di seluruh DMZ yang membelah kedua Korea sempat beberapa kali terjadi, namun hal itu jarang terjadi di Panmunjom. Sebelumnya, dua tentara Korut membelot ke Selatan pada bulan Juni, setelah melintasi perbatasan di lokasi lain.
Selama beberapa dekade sejak Korea terbagi, puluhan tentara Korut telah melarikan diri ke Selatan melalui DMZ, yang membentang sepanjang dua kilometer dari sisi batas sebenarnya.
Menurut keterangan militer Korsel, insiden tersebut terjadi di desa Panmunjom yang berada di dekat zona demiliterisasi kedua negara. Meski terluka, tentara Korut tersebut tetap berhasil menyeberang ke wilayah Korsel.
"Militer kami telah mengevakuasi seorang tentara Korut, setelah dia menyeberang dari sebuah pos Korut menuju Freedom House kami," kata militer Korsel dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Channel News Asia pada Senin (13/11).
"Pembelot itu dibawa ke rumah sakit setelah ditembak oleh seorang tentara Korut lainnya," sambungnya, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Pembelotan personel militer di seluruh DMZ yang membelah kedua Korea sempat beberapa kali terjadi, namun hal itu jarang terjadi di Panmunjom. Sebelumnya, dua tentara Korut membelot ke Selatan pada bulan Juni, setelah melintasi perbatasan di lokasi lain.
Selama beberapa dekade sejak Korea terbagi, puluhan tentara Korut telah melarikan diri ke Selatan melalui DMZ, yang membentang sepanjang dua kilometer dari sisi batas sebenarnya.
Credit sindonews.com