Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas
Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, WNI itu ditangkap
lantaran diduga menjadi anggota kelompok militan yang berbaiat kepada
ISIS, Maute. (Antara Foto/Sigid Kurniawan)
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, Ilham ditangkap lantaran diduga menjadi anggota kelompok militan yang berbaiat kepada ISIS, Maute.
“Terkait ditangkapnya Muhammad Ilham Syahputra oleh otoritas Filipina saat penyisiran wilalayah Marawi, yang bersangkutan diketahui adalah WNI,” kata Martinus di Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis (2/11).
Menurutnya, otoritas keamanan Filipina juga menyita sejumlah barang bukti dari tangan Ilham, antara lain granat, pistol, paspor, dan beberapa lembar uang dengan mata uang asing.
Martinus menuturkan, Polri tengah membangun komunikasi intens dengan otoritas keamanan Filipina terkait langkah pemberian bantuan hukum, sebagaimana ketentuan yang diizinkan dalam aturan internasional.
“Misalnya, didampingi pengacara dan perlakuan pada tahanan harus sesuai dengan standar internasional,” tuturnya.
Lebih jauh, mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu mengaku akan mengonfirmasi lebih lanjut seputar dugaan Ilham terlihat dalam aksi teror bom di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat pada 14 Januari 2016.
Namun demikian, dia membenarkan perihal keterlibatan kelompok teroris di Filipina dalam serangan teror bom Thamrin. Menurutnya, keterlibatan tersebut dalam bentuk pengadaan senjata, pelatihan, pemasokan logistik, hingga pengiriman uang.
“Kalau dilihat, para pelaku dan kelompok bom Thamrin terkait juga dengan Filipina Selatan. (Misalnya) senjata, pelatihan, pengiriman logistik, pengiriman uang, pertukaran pelatihan, hubungan kelompok bom Thamrin dan Filipina jadi satu,” katanya.
“Apakah Ilham pernah lakukan, saya akan dalami lagi,” ucapnya.
Ilham dilaporkan ditangkap dalam operasi pembersihan teroris di Marawi, Filipina, pada Rabu (1/11) pagi.
Kabar mengenai penangkapan Ilham ini pertama kali diketahui melalui sejumlah media Filipina yang melaporkan bahwa kepolisian wilayah Lanao del Sur, Joel Guyguyon, menangkap seorang WNI bernama Muhamad Ilham Syaputra dalam operasi pembersihan teroris di Marawi.
|
Sebagaimana diberitakan CNN Filipina, Ilham dilaporkan berasal dari Medan, Sumatera Utara, dan merupakan salah satu dalang di balik serangan bom Thamrin yang menewaskan delapan orang pada Januari 2016 lalu.
Guyguyon menuturkan, ada dua luka tembak di tubuh Ilham saat tertangkap sehingga membutuhkan perawatan medis. Kini, pihak berwenang sedang mempersiapkan Ilham untuk menjalani pemeriksaan resmi di Kementerian Kehakiman.
"Kami tengah mempersiapkan laporan penyelidikan untuk mengajukan sejumlah tuntutan terhadapnya atas upaya pemberontakan dan terorisme," kata Guyguyon.
Credit cnnindonesia.com