MOSKOW
- Pemerintah Rusia melalui Kementerian Luar Negeri-nya menuduh
Washington terus menghancurkan hubungan biltareral dengan Moskow dengan
melakukan kebijakan ”bumi hangus” kebijakan yang dapat mempengaruhi
stabilitas internasional. Tuduhan itu disampaikan juru bicara
Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.
Selama konferensi
pers pada hari Kamis, Zakharova mengatakan bahwa AS terus menyebar
kebohongan terhadap Rusia diiiringi ancaman sanksi. Selain itu, AS
melalui NATO juga menumpuk kekuatan militer di dekat perbatasan Rusia.
Berbagai
tindakan AS itulah yang dianggap Zakharova telah menghancurkan hubungan
kedua negara. ”Ada persepsi yang berkembang bahwa Pemerintah AS keluar
dengan menerapkan kebijakan ‘pembumihangusan’ hubungan bilateral,” kata
Zakharova, seperti dikutip Reuters, Jumat (14/10/2016).
“Ini
adalah kebijakan yang berbahaya yang penuh dengan konsekuensi negatif
bagi stabilitas internasional. Yang tidak akan menyebabkan sesuatu yang
baik, "katanya lagi.
Pada tanggal 7 Oktober 2016, Menteri Luar
Negeri AS; John Kerry menyerukan agar Rusia diselidiki atas dugaan
melakukan kejahatan perang di Suriah. Sehari kemudian, pejabat intelijen
AS menuduh Pemerintah Rusia berada di balik serangkaian cyber yang
ditargetkan terhadap Konvensi Nasional Partai Demokrat (DNC) dan tim
kampanye Hillary Clinton.
”Apa yang kita dengar pada format
harian, itu hanya sebuah kebohongan, misalnya, tentang 'hacker Rusia',
yang belum terlihat oleh siapa pun,” kata Zakharova.”Rata-rata warga
Amerika sedang digiring ke persepsi bahwa Rusia adalah musuh,” lanjut
diplomat Moskow ini.
Menurutnya, Washington telah menggunakan
cara apapun untuk menekan Moskow. “Moskow berharap bahwa pemerintahan
berikutnya di AS akan lebih bijaksana dari sebelumnya ini,” ujarnya.
Credit Sindonews