Senin, 02 Maret 2015

Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Rata-rata Asean


Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Rata-rata Asean (REUTERS/Soe Zeya Tun)
 
Jakarta, CB -- Target pertumbuhan ekonomi yang disepakati pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat sebesar 5,7 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 diketahui lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi negara di kawasan Asean.

Dikutip dari laman Kementerian Perdagangan, para menteri bidang ekonomi negara anggota Asean yang hadir dalam The 21st Asean Economic Ministers Retreat Meeting di Kota Bahru, Kelantan, Malaysia bersepakat rata-rata pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut sebesar 5,1 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan target pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksi hanya mencapai 3,5 persen tahun ini.

Diberlakukannya kesepakatan masyarakat ekonomi Asean 2015 (MEA) diyakini menjadi pendorong bagi tercapainya target tersebut ketika ekonomi global dilanda ketidakpastian.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel yang turut hadi dalam pertemuan menegaskan komitmen Indonesia untuk membantu menopang target tersebut melalui diberlakukannya kesepakatan MEA.

“Namun komitmen ini tentu diikuti dengan catatan MEA harus dapat memberi manfaat dan keuntungan bagi pembangunan ekonomi seluruh anggota Asean, tidak hanya segelintir saja,” ujar Rachmat dikutip dari laman Kementerian Perdagangan.

Dari pertemuan tersebut, setidaknya sejumlah rekomendasi kerjasama perdagangan akan dijalankan anggota Asean untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,1 persen.

Pertama, peningkatan peran asosiasi yang memiliki dampak besar bagi dunia usaha Asean seperti pemberlakuan ABTC, pemberdayaan Asosisasi Pengusaha Muda Asean dan Pengusaha Wanita Indonesia, dan pengembangan laman Sekretariat Asean sebagai pusat informasi.

Kedua, komitmen untuk membentuk Bank UMKM Asean yang akan memberikan akses finansial kepada UMKM.

Ketiga, pelaksanaan beberapa inisiatif sebelum November 2015 antara lain kerja sama penerbangan, logistik, perpajakan, dan pergerakan bebas orang-perorangan di Asean.

Keempat, pengembangan agenda pasca 2015 yaitu Asean perlu lebih dekat dengan masyarakatnya dan sektor usaha untuk lebih dekat dengan ASEAN.

Mengutip data dari Sekretariat Asean, perdagangan intra Asean sepanjang 2013 mencapai US$ 608,6 miliar atau mewakili sekitar 24,2 persen dari total perdagangan Asean.


Realisasi tersebut melonjak signifikan dibandingkan 2008 yang merupakan tahun pertama dibuatnya cetak biru Asean Economic Community (AEC). Ketika itu perdagangan intra ASEAN tercatat sebesar US$ 458,1 miliar.

Dalam hal investasi, total investasi asing langsung yang masuk ke negara-negara Asean sebesar US$ 122,4 miliar di 2013, dimana intraregional FDI di kawasan tercatat sebesar 17,4 persen dari total FDI ke Asean.

Credit  CNN Indonesia