Serangan udara itu adalah pembalasan atas tewasnya 12 personel Angkatan Darat pada Jumat di satu pos pemeriksaan, kata satu sumber keamanan kepada Xinhua.
Pada Sabtu pagi, Angkatan Bersenjata Mesir mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan melalui televisi bahwa militer memburu para penjahat dan anasir teror yang melancarkan serangan pada Jumat.
Serangna udara itu ditujukan kepada tempat persembunyian gerilyawan bersenjata yang terlibat dalam serangan pada Jumat. Semua daerah yang menampung anasis teror serta depot senjata dan amunisi dihancurkan dalam serangan udara tersebut, yang berlangsung selama tiga jam dan terus berlangsung, kata pernyataan itu.
Sedikitnya 40 gerilyawan cedera dalam serangan udara tersebut, tambah sumber itu.
Ia menyatakan serangan udara tersebut telah ditujukan ke tiga tempat yang diduga sebagai pangkalan di Kota Rafah, Sheikh Zuweid dan Al-Arish.
Kobaran api dan asap masih terlihat di sekitar lokasi, tambah sumber tersebut.
Serangan gerilyawan pada Jumat terjadi di Daerah Sinai Utara, 40 kilometer dari Kota Kecil Bid Al-Abd, saat sekelompok gerilyawan menyerang pos pemeriksaan dengan menggunakan senapan dan senjata otomatis, kata beberapa sumber keamanan.
Militer Mesir melancarkan serangan balasan dan menewaskan 15 pelaku teror pada Jumat.
Provinsi Sinai Utara telah menjadi pangkalan bagi serangan anti-keamanan yang menewaskan ratusan polisi dan militer sejak penggulingan pimpinan militer terhadap presiden Mohamed Moursi dari kubu Islam pada 2013. Angkatan Bersenjata melalui kerja sama dengan polisi telah mengumumkan "perang melawan terorisme" dan makin banyak tentara dikerahkan.
Kelompok gerilyawan yang berpusat di Sinai dan setia kepada IS mengaku bertanggung-jawab atas sebagian besar serangan, termasuk serangan pada Jumat, demikian Xinhua melaporkan.
Credit ANTARA News
Mesir balas ekstremis dengan serangan udara
Sinai utara adalah sebuah benteng bagi para ekstremis Sunni, yang telah menewaskan ratusan tentara dan polisi sejak militer menggulingkan presiden Mohamed Moursi pada 2013.
Serangan yang terjadi pada Jumat memperlihatkan beberapa mortir dan roket ditembakkan ke arah sebuah pos militer di barat El Arish, ibu kota provinsi Sinai utara, menurut para pejabat.
Pihak militer mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh sebuah stasiun televisi, bahwa pesawat mereka telah lepas landas pada Sabtu dini hari.
Peluncuran pesawat tersebut dimaksudkan untuk melakukan misi pengintaian dan pengeboman di wilayah tersebut yang berlangsung beberapa jam.
Serangan tersebut menargetkan beberapa tempat persembunyian para ekstremis bersenjata yang terlibat dalam serangan pada Jumat, seraya menambahkan bahwa sejumlah ekstremis tewas dan persenjataan mereka dihancurkan.
Pihak militer telah mengerahkan pasukannya ke Semenanjung tersebut dalam beberapa tahun terakhir untuk melawan pemberontakan.
Isis menargetkan warga asing di Mesir, dan mengklaim telah mengebom sebuah pesawat maskapai Rusia tahun lalu, yang membawa turis pulang dari resort di Sinai. Seluruh 244 orang dalam penerbangan tersebut tewas, demikian dikutip dari laporan AFP.
Credit ANTARA News